TERNATE, OT - Kota Ternate bakal menjadi tuan rumah kegiatan City Sanitation Science yang dijadwalkan pada Agustus atau September tahun ini. Kegiatan sanitasi perkotaan nasional ini akan diikuti sejumlah kota di Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ternate, Dr Rizal Marsaoly mengatakan, pihaknya sedang menggodok tema dalam hajatan nasional tersebut.
Dia menyatakan, kegiatan sanitasi nasional ini akan dirangkai dengan Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke 775. “Dengan adanya kegiatan nasional ini akan memberikan edukasi ke kita di Ternate tentang bagaimana menjaga lingkungan,” kata Sekda kepada sejumlah wartawan usai mengikuti rapat koordinasi OPD di kantor Bappelitbangda Kota Ternate, Senin (24/3/2025).
Menurut Sekda, Wali Kota Dr M. Tauhid Soleman telah memerintahkan agar segera mempersiapkan konsep yang lebih baik dalam rangka menyambut kegiatan nasional tersebut.
Wali Kota mengarahkan, harus ada konsep pengelolaan sampah berbasis partisipatif, keberadaan bank sampah dan yang terpenting, partisipatif seluruh elemen dalam mendukung agenda nasional tersebut.
“Dengan adanya kegiatan ini akan menjadi titik masuk pemerintah bahwa masalah sampah harus terus didiskusikan dan dimatangkan konsep penanganannya. Dan memang sampah ini adalah masalah kota-kota di Indonesia. Untuk di Ternate, penanganan sampah masih terkendala di armada. Makanya kecepatan pengangkutan sampah agar lambat,” terangnya.
Sekda juga mengaku, responsif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga masih belum maksimal, sehingga sampah masih saja tertumpuk di beberapa titik, karena lambat diangkut untuk di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Konsep penanganan sebenarnya sudah bagus. Memang butuh kesabaran dan harus tenang untuk menangani sampah. Dan kita harus terus melakukan edukasi ke publik. Ada juga kelompok LSM dan pemuda kampung yang telah dilibatkan dalam penanganan sampah ini. Mereka turun ketika misalnya ada debit hujan tinggi dan menyebabkan sampah tertumpuk di titik-titik tertentu,” tukasnya.
Pemkot Ternate, lanjut Sekda juga akan membuat skema penanganan sampah dengan memasang jaring untuk menampung sampah dari ketinggian ke dataran rendah.
"Termasuk petugas juga tetap disiagakan, sehingga mampu merespons cepat ketika terjadi cuaca ekstrem atau curah hujan yang tinggi," pungkas Sekda.
(fight)
