TERNATE, OT - Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) Kota Ternate melaksanakan Gerakan Pangan Murah stabilisasi pasokan harga pangan selama dua hari di taman film Banteng Orange Kota Ternate.
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menekan harga bahan kebutuhan pokok dan meredam tingkat inflasi menjelang peringatan hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Adha 1444 H.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Herunuddin kepada indotimur.com menyampaikan, kegiatan pelaksanaan pangan murah ini akan berjalan selama dua hari kedepan yakni tanggal 26 sampai 27 Juni 2023.
"Untuk produk yang kami sediakan ada 8 komoditas dari 5 stakeholder diantaranya Perum Bulog, PT. Firma Agung, Toko Sinar Bima, Toko Bumi Ayu dan Toko Kusuma Samudra serta kita juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan Toko Tani Indonesia," ujar Heru, di sela-sela kegiatan.
Dia mengungkapkan, stok yang disediakan ini berupa beras premium yaitu spesial dan bulog 2 ton dan beras medium 1 ton. Sementara gula sebanyak 500 kg, terigu 300 kg, minyak goreng kemasan 500 liter, bawang merah 150 kg, bawang putih 100 kg, tomat 70 kg,
Untuk rincian harga diantaranya, beras spesial 100 kg yang umumnya dengan harga Rp 150 ribu, dijual Rp 126 ribu, sementara ukuran 5 kg 80 ribu, dijual Rp 60 ribu. Kemudian gula pasir per kilo Rp 11 ribu, terigu kemasan segitiga Rp 10 ribu per kilo, bawang merah dan bawang putih Rp 39 ribu, tomat per kilo Rp 11 ribu, minyak goreng kemasan Rp 16 per kilo.
Disamping itu, Pemerintah Kota Ternate lanjutnya, berkomitmen untuk memastikan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tersebut masih dalam tahap wajar dan tidak berdampak besar terhadap inflasi daerah.
"Program pemerintah dalam menghadapi hari raya idul adha, pasti ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Namun, kami berupaya secara maksimal untuk terus menekan harga kebutuhan pokok, sehingga tidak berdampak inflasi daerah," ucapnya.
Dia menambahkan, sebagai mana data yang kami peroleh, bahwa data inflasi untuk kota Ternate sebesar 0,31 persen. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kami yang berat.
Olehnya itu, gerakan pangan murah merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, terutama dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan meredam inflasi daerah khususnya kota Ternate.
"Pemerintah betul-betul berusaha menekan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat," pungkasnya.
(mg_ot)