TERNATE, OT - Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman melaunching Implementasi Aksi Perubahan Pengembangan Agrowisata Hortikultura (Pagar Horti) yang digagas oleh Project Leader Ir. Sofyan Abbas Sekretaris Dinas Pertanian Kota Ternate, pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan Ke-VII Tahun 2023.
Launching Implementasi Aksi Perubahan Pengembangan Agrowisata Hortikultura (Pagar Horti), dipusatkan di kawasan Agrowisata Andalan Loto, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, Sekwan DPRD Kota Ternate, Kepala Dinas PUPR, Kadis Naker, Kadis Damkar, Kepala BPS Kota Ternate, Perwakilan BMKG Stasiun Sultan Babullah Ternate, Camat Ternate Barat dan Dekan Fakultas Pertanian Unkhair.
Wali Kota, M. Tauhid Soleman menyampaikan, Hortikultura saat ini sangat penting menjadi ketahanan pangan di Kota Ternate, sehingga dalam waktu dekat Pemerintah Kota Ternate akan melakukan KAD (Kerjasama Antar Daerah).
Menurut Wali Kota, salah satu daerah yang akan menjalin kerjasama adalah Bima, karena Bima merupakan daerah produksi atau penghasil bawang merah dan putih.
Wali Kota menyatakan, berdasarkan evaluasi Kemendagri, Kota Ternate masih mengalami inflasi yang cukup tinggi.
"Walaupun kita masih berada 3 persen inflasi, tapi itu menunjukkan peningkatan inflasi, yang menjadi penopang naiknya inflasi itu salah satunya adalah beras. Dan repotnya adalah beras ini bukan Kita yang produksi itu kemudian menjadi problem," ungkap Wali Kota.
Dikatakan, sebagai daerah yang bukan sebagai daerah produksi pangan, Kota Ternate harus mencari jalan untuk berupaya menekan laju inflasi, "untuk menyeimbangi itu, karena Kota Ternate tidak memiliki sumber daya mineral, maka Hortikultura yang harus kita kembangkan," ucapnya.
Wali Kota juga berharap, agar terus mendorong basis wisata berbasis agro ini bisa sama-sama menguntungkan, baik menguntungkan sisi Pariwisata dan menguntungkan bagi para petani.
"Jadi ada keuntungan juga bagi petani, karena bisa saja sebagai pelaku petani dan bisa saja pelaku wisata yang memang harus berbasis masyarakat. Sehingga mudah-mudahan Aksi Perubahan Pengembangan Agrowisata Hortikultura (Pagar Horti) ini menjadi terobosan penting dan akan menjadi inovasi Pemkot Ternate bukan saja inovasi Dinas Pertanian," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly menyampaikan, kawasan Agrowisata Andalan Loto ini adalah baru pertama di Kota Ternate, Maluku Utara.
Menurut Thamrin, hanya saja terkendala lahan, karena pengembangan Pertanian itu harus butuh lahan yang cukup besar. Kemudian, urusan Pertanian harus membutuhkan kolaborasi dari berbagai stakeholder lainnya, seperti PUPR, Dinas Pariwisata, BMKG dan BPS dan memang tidak bisa berdiri sendiri.
"Karena Pertanian bukan saja berbicara pada konteks menjaga ketersediaan pangan, tetapi harus dijaga mutu dan kualitas pangan itu. Dan selama ini pangan Hortikultura ini di pasok, maka orang tidak lagi mengidentik pasokan dari Manado, karena pasokan pangan (Tomat) Kota Ternate capai 11 persen dari luas wilayah daratan hanya 2 persen," ungkapnya.
Untuk pengembangan Agrowisata yang digagas Project Leader Ir. Sofyan Abbas merupakan turunan dari sebelumnya Aksi perubahan yang Kami buat yaitu Pengembangan Pertanian berbasis Urban Farming dan hari ini kembali digagas menjadi Agrowisata.
"Maka bicara Agrowisata harus ada tanaman sayuran, kalau tidak ada sayuran maka itu bukan Agrowisata. Begitu juga kalau tidak wisatawan yang datang maka itu bukan Agrowisata," terangnya.
Sementara, Project Leader Ir. Sofyan Abbas mengatakan, pengembangan agrowisata di Kelurahan Loto, Kecamatan Ternate Barat ini dengan memanfaatkan potensi Pertanian dengan melibatkan petani dapat berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat selaras dengan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (community based tourism).
Menurutnya, masyarakat dimaksud adalah agrowisata yang mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber daya dimiliki.
"Maka bagaimana masyarakat ini bisa dibina secara berkesinambungan, agar potensı yang dimiliki dapat digali secara optimal, sehingga dapat memberikan hasil maksimal bagi petani, masyarakat, pengusaha dan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan," tuturnya.
Kemudian ada juga manfaat pengembangan agrowisata yang diperoleh adalah meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam, memberikan nilai rekreasi dan edukasi, meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan.
"Serta mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar, meningkatkan konservasi lingkungan, dan meningkatkan sumber daya genetik populasi tanaman local," tutupnya.
(fight)