Home / Berita / Teknologi

Roket Pendorong Jatuh di Jazirah Arab. Cina Dikritik NASA.

10 Mei 2021

U.S. Space Command mengkonfirmasi Roket Pendorong Long March 5B milik Cina telah jatuh di Semenanjung Arab sekitar pukul 11:15 WIT, namun belum diketahui apakah puing-puing tersebut jatuh di darat atau lautan.

Long March 5B diluncurkan pada tanggal 28 April untuk menerbangkan inti dari stasiun luar angkasa Cina, T-shaped Tianhe. Alih-alih menjatuhkan roket ini ke laut setelah menyelesaikan tugasnya, roket pendorong ini masuk ke orbit dan menjadi tidak terkendali.

Baca Juga: Roket Pendorong Seberat 23 Ton Milik Cina Akan Jatuh Ke Bumi Tanpa Kendali Dalam Minggu Ini

Kejadian ini bukan kali pertama. Sebelumnya pada tahun 1979, stasiun luar angkasa Skylab dengan berat 83 ton juga pernah jatuh di Australia. Dan stasiun luar angkasa Salyut 7 milik Uni Soviet dengan berat 43 ton yang jatuh di Argentina pada bulan Februari 1991. Dengan adanya kejadian ini, banyak entitas dari komunitas luar angkasa mengkritik Cina atas insiden Long March 58. Salah satu teguran ini berasal dari Kepala NASA, Bill Nelson.

"Negara antariksa harus meminimalkan risiko terhadap orang dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek luar angkasa dan memaksimalkan transparansi terkait operasi tersebut," sebut Nelson dikutip dari website space.com

"Jelas bahwa China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab terkait puing-puing ruang angkasa mereka," tambahnya. "Sangat penting bagi China dan semua negara antariksa dan entitas komersial untuk bertindak secara bertanggung jawab dan transparan di luar angkasa untuk memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang aktivitas luar angkasa." (capt)


Reporter: Capt

BERITA TERKAIT