TERNATE, OT - Nasib Kepala Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Kamarudin Mahdi, tergantung Wali Kota Ternate, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.
Pasalnya, Kamarudin masih tercatat.sebagai Pegawai Negeri Sipil.(PNS) pada unit kerja Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Ternate.
Kamarudin yang baru-baru ini dilantik sebagai Kepala Inspektorat oleh Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, juga terancam dikenai punishment atau hukuman.
Kepala Bidang Mutasi dan Promosi, BKPSDM Kota Ternate, Siti Jawan Lessy, dalam keterangan resminya menyampaikan, hingga saat ini, Kamarudin Mahdi masih tercatat sebagai PNS di lingkup Pemkot Ternate.
BACA JUGA : Bupati Sula Diduga Lantik Staf Pemkot Ternate
Jawan menyatakan, sampai saat ini, Kamaruddin belum mengajukan pindah atau mutasi ke Kabupaten Kepulauan Sula.
"Databasenya masih database Pemkot, kalau mau aman karir sampai pensiun harus urus pindah. Soalnya kalau Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahu dia akan diberi punishment," tukas Jawan saat ditemui di kantor Wali Kota, Selasa (15/6/2021).
Menurutnya, berdasarkan database pada Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK), yang bersangkutan (Kamarudin-red), masih terdaftar sebagai PNS Pemkot yang bertugas di Bagian Pemerintahan dan belum mengajukan pindah.
"Gaji juga masih disini (Pemkot Ternate), belum pindah. Lagi pula kan dia tidak mengajukan pindah," ungkapnya.
Jawan mengaku, akan segera berkoordinasi dengan Wali Kota untuk mengambil langkah, sebab sesuai aturan, jika selama 42 hari tidak masuk, yang bersangkutan terancam dipecat.
"Dalam aturan, selama 42 hari tidak masuk bisa diberhentikan, dan itu kewenangan Wali Kota," ujar Jawan.
Selain itu, Kamarudin juga terancam melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin ASN, "jika tidak masuk ada sanksi secara berjenjang, sebab penjatuhan hukuman disiplin ada di SKPD," tutup Jawan.
(fight)
