SULA,  OT  - Alat thermometer infrared atau thermo gun untuk mengukur suhu tubuh, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona yang banyak dijumpai di pintu-pintu masuk perkantoran dan tempat umum di Kepulauan Sula (Kepsul) mencapai Rp,, 3 juta.

Berdasarkan penulusuran indotimur.com di lapangan, harga thermo gun pada sejumlah toko dan apotik dijual dengan harga Rp, 1,5 hingga Rp, 3 juta.

Sejumlah pedagang yang menjual thermo gun mengaku, harga jual alat pengukur suhu tersebut, sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan.

"Torang jual Rp, 1 juta 500 ribu, ada juga yang harga Rp, 3 juta," ujar Aleang salah satu pemilik toko Indo Raya kepada indotimur.com Selasa (9/6/2020).

Hal yang sama juga saat dijumpai indotimur.com di beberapa apotik yang berada di area pertokoaan Desa Fagudu, Sanana.

Sejumlah karyawan apotik yang dijumpai mengaku, rata-rata harga thermo gun dijual antara Rp, 1,5 juta hingga Rp, 3 juta, sebagaimana yang telah tertera pada barang yang dijual.

"Ada yang Rp, 3 juta dan ada juga 1 juta, 500 ribu," kata salah satu karyawan apotik Indo Farma yang tak mau namanya ditulis.

Dia mengaku, thermo gun yang dijual itu, dipesan dari Jawa untuk dijual di Sanana, "kalau perbedaan harga saya tidak tau," akunya.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Fatkauyon, Hasan Sibela saat ditemui indotimur.com mengaku membeli alat pengukur suhu tubuh itu di salah satu toko dengan harga Rp, 4 juta.

Kata dia, thermo gun milik Desa, dipergunakan untuk pengunjung objek wisata Tanjung Waka, "alat itu digunakan untuk mengukur suhu pengunjung yang akan masuk ke destinasi wisata Tanjung Waka," kata Kades kepada indotimur.com, seraya menyebut, anggaran pengadaan thermo gun diploting dari dana penanggulangan covid-19 Desa Fatkauyon.

"Alat tersebut kami gunakan di kantor Desa Fatkauyon sebagai posko covid-19 untuk pengunjung destinasi Tanjung Waka," tutup Hasan.  (ian)