Home / Indomalut / Sula

Dana Desa Tak Kunjung Cair, Kades di Sanana Demo BPKAD Sula

12 April 2021
Kades Waitina saat berorasi

SULA, OT - Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara (Malut), Senin (12/4/2021) mendatangi kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), mempertanyakan keterlambatan pencairan DD dan ADD.

Para Kedes menuntut instansi yang memiliki keweangan menyalurkan DD dan ADD, segera mencairkan dana yang tertunggak selama berbulan-bulan.

"Sekarang sudah memasuki bulan IV, tunjangan BPD, Aparat Desa, staf sara, imam, dan semua perangkat desa belum belum terbayar. Saya datang hari Rabu dijanjikan Kamis, Kamis bilang Jum'at, sampai sekarang hari Senin belum juga ada kejelasan," kata Sirajudin Umasangdji Kepala Desa Waitina, di kantor BPKAD Sula, Senin (12/4/2021)

Dia mempertanyakan kendala yang dihadapi BPKAD sehingga pencairan anggaran DD maupun ADD hingga saat ini belum terelaisasi.

Sirajudin bahkan siap membayar upah kerja Kepala Dinas asalkan BPKAD segera terbitkan SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

"Jika SPM dan SP2D itu keluar harus kami bayar, maka bilang supaya kami bayar. Pak kadis, Sekretaris dan Kasubag keuangan, kalau gaji dan tunjangan bapak belum mencukupi kebutuhan sehari-hari, bilang saja nanti kami bayar supaya SP2D dan SPM bisa selesai," kesalnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Akutansi BPKAD )emiab Sula, Ilham Yamin ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, menjelaskan, kelengkapan berkas merupakan syarat proses terbitnya SPM dan SP2D.

Kabid Akuntansi

"Dia (Kades) datang, lalu saya tanya, kapan anda masukan permintaan itu, dia bilang hari Rabu. Nah, jadi yang mengurus DD itu bukan cuma satu desa, tapi semua desa di Kepulauan Sula, jadi harus direkap dulu mana yang berkasnya lengkap, baru ajukan permintaan lanjutan," kata Ilham. 

Dia mengaku, hari Jum'at pekan kemarin berkas beberapa desa yang baru masuk sudah diproses.

"Hari Jum'at itu udah diproses, setelah dapat nomor SPD dikembalikan ke bendahara untuk buat SPP mekanismenya seperti itu, pada saat itu mau diproses tapi sudah sore. Nah tadi pagi ini sudah terbit SPM, dan sekerang ini, lagi buat SP2D. Sebenarnya dia (Kades) hanya miskomunikasi, tapi saya sudah jelaskan dan dia sudah menerima," tutupnya.(red)


Reporter: Redaksi
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT