TERNATE, OT - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly secara simbolis menyerahkan bantuan operasional kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada keluarga resiko stunting di Kota Ternate.
Penyerahan operasional kader TPK pada Selasa (12/11/2024) yang dipusatkan di aula kantor Wali Kota Ternate, turut dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), para pejabat administrator dan fungsional di lingkup DPPKB serta kader TPK Kota Ternate.
Dalam sambutannya, Sekda Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly menyampaikan, dalam rangka percepatan penurunan stunting, BKKBN mengarahkan DPPKB untuk membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk membantu percepatan penurunan stunting di setiap wilayah, baik Desa maupun Kelurahan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Peraturan Peesiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021.
Lanjut Sekda, Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia umumnya dan wilayah Kota Ternate khususnya.
Sekda menyebut, untuk menurunkan angka stunting di Kota Ternate, DPPKB Kota Ternate mengarahkan 375 personil yang tergabung dalam 125 TPK, terdiri dari bidan dan kader KB.
Menurut Sekda, TPK dikerahkan di seluruh daerah Indonesia untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Sekda atas nama Pemerintah Kota Ternate juga mengapresiasi 125 TPK yang telah bekerja keras dan luar biasa dengan berbagai kemampuan komunikasi dalam menekan angka stunting di Kota Ternate.
Berdasarkan data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting saat ini masih di angka 18,5 persen.
"Dengan adanya TPK yang langsung turun di lapangan dan mengetahui masalah yang ada di lingkup terkecil di tingakat Desa, Kelurahan hingga keluarga, bukan hal yang mustahil target 14 persen bisa tercapai," terang Sekda.
Dijelaskan Sekda, TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial melakukan survellans kepada sasaran resiko stunting.
"TPK perlu didukung dan dikuatkan dalam hal pendampingan keluarga mereka sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting sebingga perlu diberdayakan, diberi support dalam hal finansial dalam melaksanakan tugas-tugasnya," sebutnya.
Untuk melakukan penguatan kelembagaan, tim percepatan penurunan stunting yang sudah dibentuk, membantu dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dari TPK melalui dukungan sapras dan pembiayaan TPK.
Selain dengan adanya TPK, komitmen bersama untuk mengentaskan stunting juga sangat diperlukan, mulai dari tingkat pusat hingga Desa/Kelurahan memerlukan komtmen yang kuat untuk bersama-sama memerangi stunting.
"Peran TPK juga akan dibantu oleh Tim Penggerak PKK, Puskesmas, Posyandu, Pemerintah Desa atau Kelurahan hingga Pemerintah Kabupaten dan Kota," terang Sekda.
Selain itu juga, untuk mengembangkan sumber daya dan pangan lokal di daerah, untuk memenuhi gizi anak-anak dan ibu hamil, TPK juga wajib melakukan pencatatan dan pelaporan terkait hasil pendampingan setiap bulan pada aplikasi ELSIMIL
Di akhir sambutannya. Sekda atas nama Pemerintah Kota Ternate menyampaikan apresiasi dan ucaoan terima kasih kepada seluruh kader TPK yang telah bekerja keras dalam melakukan pendampingan keluarga beresiko, "mudah-mudahan angka keluarga beresiko stunting di Kota Ternate terus menurun dan bisa mencapai zero," pungkas Sekda berharap.
(fight)