Home / Sehat Kotaku

Antisipasi KLB DBD, Dinkes Ternate Kumpulkan Kapus se-Kota Ternate

07 Oktober 2022
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate dr. Muhammad Sagaf

TERNATE, OT - Guna mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate melakukan rapat bersama Kepala Puskesmas (Kapus) se-Kota Ternate.

Rapat ini untuk membicarakan upaya dan skema mengantisipasi meningkatnya kasus DBD yang mengarah pada Kejadian Luar Biasa (KLB)

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ternate dr. Muhammad Sagaf mengaku, untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, Dinkes telah melakukan rapat bersama Kepala-Kepala Puskesmas se-Kota Ternate.

Menurutnya, rapat ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus DBD di Kota Ternate. 

Dia mengaku, kasus DBD di Kota Ternate tahun ini, ada peningkatan, "bahkan kasus ini sudah mengarah ke Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga kami mengambil langkah untuk berkoordinasi dan melakukan rapat bersama Kapus," kata M Sagaf.

Dia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan Dinkes bersama pihak Puskesmas adalah penguatan strategi pada masing-masing Kecamatan, untuk mengidentifikasi angka kasus DBD," tukas M Sagaf di Ternate, Jumat (7/10/2022).

Setelah menggelar rapat bersama Kapus, pihaknya akan menyampaikan laporan ke Wali Kota, "upaya-upaya antisipasi harus dilakukan secara kolektif, secara bersama-sama sehingga nanti langkah-langkah antisipasi kita libatkan Puskesmas pada masing-masing Kecamatan, kemudian aparatur Kecamatan dan Kelurahan hingga RT/RW," tukasnya.

"Saya kira dalam waktu dekat akan ditindak lanjuti dan dipastikan ada kolaborasi dari masing-masing wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Camat, Lurah hingga RT dan RW," ucap dr. M Sagaf.

Kata dia, untuk megantisipasi kasus DBD maka Dinkes terus melakukan fungsi kontrol di tiap-tiap Kecamatan.melalui Puskesmas.

"Karena kita sudah meping zona merah pada tiga wilayah di Kecamatan Kota Ternate yaitu, wilayah kerja Puskesmas Kalumata, Puskesmas Kota, Puskesmas Siko, tiga wilayah tersebut terindikasi tertinggi angka DBD dengan angka kematian tiga orang," terangnya.

Lanjut dia, Dinkes terus melakukan upaya dan memberi penguatan untuk informasi edukasi serta penguatan informasi melalui media sosial maupun media masa, karena berdasarkan monitoring, ada berapa wilayah yang mungkin belum terdeteksi kasus DBD.

"Sehingga ini menjadi strategis ada kasus DBD tertinggi, tidak ada kasus, kasus rendah, olehnya itu ini bagian dari catatan penting untuk penguatan kembali yang kita sampaikan ke Camat maupun Lurah se-Kota Ternate," sambungnya.

Dia menambahkan, dengan kondisi DBD KLB maka Dinkes merumuskan satu strategi lagi yaitu, pelaksanaan foging karena ini sudah masuk kasus DBD tertinggi.

Sekedar diketahui, jumlah kasus penderita DBD dari Januari sampai Oktober 2022 sebanyak 156 orang, sementara tiga orang meninggal.

 (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT