Home / Sehat Kotaku

94 Ibu Hamil di Kota Ternate Dapat Pelayanan Kesehatan

19 Desember 2024

TERNATE, OT - Dalam rangka memperingati Hari Ibu dan Hari Jadi Ternate ke-774, Dinas Kesehatan Kota Ternate menggelar pelayanan kesehatan terhadap 94 ibu hamil, bertempat di Puskesmas Kota, pada Kamis (19/12/2024).

Pemeriksaan atau pelayanan kesehatan selama kehamilan, yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat merupakan salah satu upaya pencegahan stunting sebelum bayi dilahirkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma, menjelaskan, upaya pencegahan stunting di Kota Ternate harus dilakukan secara kolaboratif.

Salah satu upaya yang dilakulan dengan meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali termasuk 2 kali diantaranya USG oleh Dokter.

"Selain itu, mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali, konsumsi tablet tambah darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes)," ucap dr Fathiyah.

Mentan Kepala DPPKB Kota Ternate itu menambahkan, dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual. 

Dari laporan rutin Bulan Oktober, pelayanan kesehatan ibu hamil 6 kali baru menjangkau 2.583.073 ibu hamil dari target 4.897.988 ibu hamil, dan lebih rendah jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Hb yaitu 1.474.723 ibu, yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-1 (K1) 771.936 ibu, dan yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-5 (K5) sebanyak 543.510 ibu.

“Gerakan Bumil Sehat diimplementasikan dalam mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan,” kata dr Fathiyah.

Berdasarkan hasil review capaian indikator sasaran RPJMN bidang kesehatan yang dilakukan Bappenas, diperkirakan bahwa indikator AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan. Target AKI di tahun 2024 mencapai 183 per 100.000 KH, sehingga angka tersebut masih sangat jauh dari kondisi saat ini 305 per 100.000 KH, begitu juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting di tahun 2024 dengan target 146, masih jauh dari kondisi saat ini 24.494. 

dr Fathiyah menyebutkan, salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kematian ibu dan stunting adalah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan Riskesdas, prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu dari 37.11 persen di tahun 2013 menjadi 48.94 persen di tahun 2018.

“Peran keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas dalam pendampingan ibu hamil, Meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka penyelenggaraan Bumil Sehat, Menyebarluaskan informasi, edukasi, dan penggerakan melalui media sosial sebagai upaya Pencegahan Stunting di Kota Ternate,” pungkasnya.

 (fight)


Reporter: Gibran

BERITA TERKAIT