HALBAR, OT - Untuk menyukseskan program budidaya undang, di Kabupaten Halmahera Barat, Pemetintah Kabupaten melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menggelar siminar pendahuluan terkait kawasan Tambak Udang dengan menggandeng pihak Unkhair Ternate.
Desain kawasan guna dijadikan sebagai sentral Udang Vaname yang sekarang sedang dalam tindaklanjut fokus pengembangan Dinas Keluatan Dan Perikanan (DKP) Halbar oleh karena itu dilakukan Siminar Pendahuluan, pada Senin (6/11/2023) kemarin.
Kepala DKP Halmahera Barat Agustinus Mahole, mengatakan, kegiatan ini, memiliki nilai strategis dalam pengembangan sub-sektor bididaya Perikanan, sebab potensi yang ada tanpa adanya kajian baik terhadap pengembangan, maka sulit untuk menjual hasil budidaya, maka dokumen output dari kegiatan tersebut harus dimiliki.
Karena menurut Agus, dokumen memuat spesifikasi mutu, sehingga seluruh pemangku kepentingan terutama investor bisa mendapat gambaran yang riil tentang potensi yang dimiliki Kabupaten Halbar pada sektor budidaya Perikanan.
"Salah satu syarat untuk bisa menjual, hasil budidaya adalah dokumen pendukung yang harus disediakan. Secara teknis, dokumen memuat beberapa informasi tentang ph Air, Temperatur air, Kadar Kimia, Kadar mineral dan sebagainya. Informasi pada dokumen itu nantinya menjadi standar baku sebuah tambak udang yang harus diketahui dan dimiliki," ungkapnya
Maka itu, Kepala DKP yang akrab disapa Agus ini menambahkan, dokumen yang ada, nantinya dapat menentukan nilai standar jual, Pula dengan adanya dokumen tersebut bisa menarik Investor, pelaku pelaku usaha yang ingin berinvestasi.
"Iitulah pentingnya kita memiliki dokumen, tanpa ada dokumen seperti ini susah untuk kita memesarkan hasil budidaya. harus dapat meyakinkan Investor , selain lahan cocok dipakai budidaya udang, juga memiliki data data teruang dalam dokumen," ucapnya
Semenatar dari pihak Akademisi Perikanan Unkhair Ternate, Muhammad Aris berharak, hal itu bisa ditindaklanjuti, karena dengan adanya dokumen pendukung itu, Kabupaten Halmahera Barat telah memiliki potensi lahan yang bisa disampaikan kepada investor.
(deko)