HALBAR, OT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 9 Desa pada 5 Kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat yang masuk wilayah rawan banjir saat tingginya intesitas hujan.
Wilayah-wilayah itu diketahui oleh BPBD setelah melakulan peninjauan langsung di sejumlah titik sumber yang menyebakan banjir sejak bulan Ramadan, hingga Jumat (25/5/2025) akhir pekan kemarin.
Kalak BPBD Halbar Gunawan MT Ali kepada wartawan menyatakan, akhir-akhir ini, curah hujan di wilayah Maluku Utara termasuk di Halbar cukup tinggi hingga mengakibatkan beberapa wilayah terdampak banjir.
"Kecamatan Jailolo itu ada Desa Bobanehena, Galala, Gufasa, Jalan Baru dan juga Hatebicara. Kemudian di Kecamatan Sahu, Desa Gamomeng dan Kecamatan Ibu Selatan Desa Talaga sedangkan di Kecamatan Ibu diantaranya Desa Tahafo, Togola Sanger dan Sarau, sedangkan di Kecamatan Loloda Tengah itu desa Tosomolo." ungkap Gunawan.
Kalak BPBD yang akrab disapa Wawan ini, menyebutkan, kemarin juga dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas PUPR pada saat kejadian sudah turun lapangan melakukan survei di lapangan.
Dia menyebut, saat banjir melanda desa Tahafo beberapa waktu lalu, ada kerusakan peralatan rumah tangga dan juga kerusakan talud di Desa Tahafo dan juga Togola Sanger.
"Soal penebangan pohon di hutan yang cukup masif. Karena kondisi kita lihat langsung ada penggundulan hutan di gunung," ucapnya
Gunawan juga menyatakan, setelah diperlajari melalui analisa lapangan, pihaknya berkesimpulan salah satu upaya penting yang harus dilakukan adalah normalisasi di beberapa titik daerah-daerah yang rawan bencana banjir. "Itu memang perlu normalisasi dan harus intens dilakukan," ucapnya.
(deko)