TERNATE, OT - Selama pelaksanaan Operasi Patuh Kie Raha 2021, tingkat kesadaran masyarakat di provinsi Maluku Utara (Malut) untuk mengikuti program vaksinasi diklaim meningkat.
Pelaksanan Ops Patuh Kie Raha, tidak hanya fokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas, namun sesuai parintah Kapolri, Ops Patuh 2021, juga difokuskan untuk mendukung langkah pemerintah dalam percepatan penanganan penyebaran covid-19.
Dirlantas Polda Maluku Utara, Kombes Pol B. Twendi Aditya Bennyahdi melalui Kaposko Ops Patuh Kie Raha, AKP Johanis S Aipipidely mengatakan, pelaksaan Ops Patuh kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena sasaran operasi bukan hanya bagi pengemudi yang melangkar lalu lintas, namun petugas juga memberikan sosialilasi dan mengajak masyarakat agar mengikuti program vaksin.
"Petugas lebih banyak memberikan sosialisasi dan mengajak warga yang belum vaksin untuk segera divaksin," ucap Johanis ketika dikonfirmasi indotimur.com baru-baru ini.
Menurtnya, pada pelaksaan Ops Patuh serentak yang dilalukan di seluruh Indonesia termasuk di 9 kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara tingkat pelanggaran tercatat hanya 10, sedangkan teguran lebih dari 300.
"Jadi untuk tindak pelanggaran selama 11 hari pelaksanaan berjalan, hanya 10 yang ditemukan dan itu masuk katagori pelanggaran cukup fatal dimana dapat mengancam keselamatan orang lain," terang Johanis.
Sementara sanksi teguran itu, diberikan bagi pengemudi yang tidak memakai dua helm, kelengkapan surat-surat berkendara, memakai kanalpot racing, dan tidak mengunakan masker, dengan tingkat pelanggaran lebih dari 100 persen," terangnya.
Menurut Johanis, bentuk teguran bagi pengemudi yang sering lalai dan mengabaikan keselamatan jiwa saat berkendara petugas lebih memberikan sosialisasi dan menghimbau pelanggar bagi yang belum divaksin untuk segera divaksin.
"Sejauh ini dari adanya Ops Patuh Kie Raha justru kesadaran warga untuk vaksin lebih meningkat, sepanjang operasi, sudah 574 warga yang telah divaksin," tutupnya.
(ier)