TERNATE, OT - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) melaksankan apel gelar Pasukan Operasi Lilin Kie Raha Tahun 2021, dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Risyapudin Nursin, dihadiri PJU Polda Malut, Kapolres Ternate, Danrem 152/Babullah, Dan Pom TNI, Danlanal Ternate, Kadishub Provinsi Malut, Kepala Basarnas Ternate, Kasatpol PP Provinsi Malut, Kepala Jasa Raharja Malut, Damkar Kota Ternate, KSOP Ternate serta diikuti oleh seluruh pasukan.
Kapolda Maluku Utara saat membacakan amanat Kapolri mengatakan, perayaan nataru sudah menjadi tradisi masyarakat indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul, dan merayakan pergantian tahun.
Menurutnya, Polri dengan dukungan dari TNI, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya menyelenggarakan operasi Lilin-2021 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 sampai 2 Januari 2022 dengan fokus pengamanan pada 54.999 objek di seluruh indonesia baik gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, obyek perayaan tahun baru, terminal pelabuhan, dan bandara.
"Pada pelaksanaan operasi ini melibatkan 177.212 personel pengamanan gabungan yang terdiri atas 100.188 personel Polri, 19.017 personel TNI, serta 55 007 personel yang berasal dari instansi terkait," ujarnya.
Kata dia, strategi penguatan pengendalian harus dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, untuk mengendalikan penyebaran covid-19 menjelang dan sesudah nataru.
Lebih lanjut, Kapolri melalui Kapolda Malut menyampaikan, dengan melaksanakan penjagaan dan pengawasan pelaksanaan badah natal di gereja protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat,
"Laksanakan random check swab antigen kepada para pelaku perjalanan dan siapkan pelayanan vaksinasi serta isolasi sementara di posyan dan pospam," pesan Kapilda mengutip pernyataan Kapolri.
Risyapudin menambahkan, terdapat beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi antara lain, ancaman kelompok intoleran, radikalisme dan terorisme, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, balap liar, penyalahgunaan narkoba, pesta miras serta akses perusakan fasilitas umum.
"Untuk itu, operasi lilin-2021 harus dilaksanakan secara optimal, kejahatan dan gangguan kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan pastikan masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah natal dan tahun baru dengan rasa aman," kata Kapilda Malut.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personel TNI-Polri, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan operasi lilin-2021 semoga pengabdian tugas yang kita laksanakan dengan penuh keikhlasan ini akan menjadi ladang amal ibadah di hadapan tuhan yang maha esa," ungkap Kapolda Malut.
Terpisah Kabidhumas Adip Rojikan menjelaskan, dalam pelaksanaan Operasi Lilin Kie Raha di wilayah hukum Polda Malut, personil yang terlibat sebanyak 569 personil, terdiri dari 99 Personil Polda, 470 Personil Polres jajaran, sementara jumlah Pos Polda Malut dan Polres Jajaran yaitu 87 Pos terdiri dari 53 Pos pengamanan, 31 Pos pelayanan dan 3 Pos terpadu.
Lebih lanjut, Kabid menjelaskan, untuk tempat pengetatan dan pengawasan yaitu gereja, terminal, pelabuhan, bandara, tempat perbelanjaan, pasar tradisional dan tempat wisata serta objek/tempat pergantian saat tahun baru, dengan memberlakukan Protokol Kesehatan yang ketat.
“Mari bersama-sama menjaga, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat jelang nataru dan kabid menghimbau kepada masyarakat dilarang menjual, menyediakan, mengkonsumsi minuman beralkohol (miras) dan narkoba yang dapat menganggu kamtibmas," pesannya.
(ier)