Home / Berita / Politik

Tingkatkan Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Kota Ternate Gelar Sosialisasi

08 November 2022
Pelaksanaan sosialisasi pengawasan partisipatif

TERNATE, OT - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Ternate, Maluku Utara (Malut) kembali menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif melalui desain kinerja preventif pengawasan pemilu Tahun 2024 di Kota Ternate. Selasa (8/11/2022).

Dalam sambutannya Ketua Bawaslu Ternate Kifli Sahlan menyampaikan, memasuki tahapan Pemilu dan Pemilihan serentak 2024, maka untuk menghasilkan Pemilu yang amanah tentu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. 

Kata dia, salah satunya adalah Pemilu yang amanah. Pemilu yang amanah memerlukan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu kendati sebenarnya oleh Negara ada kewenangan Pengawasan yang diberikan oleh Bawaslu dalam perkembangannya sesuai Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017.

Lebih lanjut Kifli mengatakan, untuk menyonsong Pemilu tahun 2024, berbagai persiapan terus Bawaslu yang dilakukan secara berjenjang. 

"Seperti halnya kegiatan yang dilakukan dikesempatan kali ini guna dalam rangka peningkatan kapasitas demi suksesnya Pemilu yang terlaksana secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia dan demokratis serta adanya Partisipasi publik," ujar Kifli.

Dia menambahkan, pemilu yang demokratis dapat mengahasilkan pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara, dan perlu diketahui bahwa kita Bawaslu mempunyai tugas pencegahan dan penindakan, maka hari ini kita lakukan pencegahan agar kedepan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Dikatakan Kifli, ada 3 alasan pentingnya Pengawasan Pemilu Partisipatif. Alasan pertama yakni secara filosofis bahwa dalam demografi, Demokrasi itu bukan hanya sekedar Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat tapi lebih jauh yaitu dari, oleh dan bersama rakyat. Alasan yang kedua yakni Bawaslu secara struktur sudah terbentuk dari pusat sampai Kabupaten/Kota bahkan nanti akan dibentuk Pengawas Pemilu Ad-hock yakni dari tingkat Panwas Kecamatan sampai Pengawas TPS, akan tetapi Pengawas sudah pasti tentunya terbatas maka memang dibutuhkan Partisipasi aktif dari masyarakat dan alasan yang terakhir karena memang secara normatif dan secara aturan Partisipasi Masyarakat sangat dibutuhkan.

 Kifli juga menjelaskan Bawaslu ingin membangun kesamaan fikiran dengan Ormas, OKP dan tokoh masyarakat.  

"Kegiatan sosialisasi ini bermaksud untuk sering pendapat dan pengetahuan terkait kepemiluan, kita ingin kualitas pemilu serentak 2024 nanti jauh lebih baik dari proses pemilihan sebelum-sebelumnya," katanya.

Demokrasi sambung dia, harus berkembang sebagai peradaban masa kini. Karena itu, seluruh rangkaian kegiatan kepemiluan harus dijalankan sesuai prosedur, efekti dan maksimal.

"Karena untuk menyukseskan Pemilu serentak di 2024 mendatang. Kita membutuhkan kesiapan yang mapan, baik itu di internal pengawas pemilu maupun pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat," jelasnya.

Untuk itu, Bawaslu mengajak semua pihak agar memonitor semua tahapan pemilihan. Ingat, Pemilu merupakan tanggung jawab bersama.

"Sebab hasil dari pemilu akan dinikmati semua orang. Karena itu proses ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak," pungkasnya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT