TERNATE, OT - Perubahan nomenklatur Fakultas Sastra Unkhair menjadi Fakultas Ilmu Budaya Unkhair, pada empat tahun silam, didasari pada kata sastra dewasa ini telah mengalami penyempitan makna.
Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Unkhair, Jainul Yusup menjelaskan, kata sastra yang dalam bahasa Sanskerta berarti ‘budaya’ atau ‘ilmu’, kini dimaknai masyarakat luas ‘bidang seni.
Dalam konteks itu, kata Jainul sastra dipandang sebagai buah karya sastrawan berupa novel, cerpen, puisi, atau drama. Karena itu, Fakultas Sastra diartikan sebagai fakultas yang mendidik para mahasiswa untuk menjadi sastrawan, padahal kenyataannya tidak demikian.
Menurutnya di Fakultas Sastra Unkhair, dikaji dan dikembangkan ilmu budaya yang mencakupi ilmu bahasa (linguistik), ilmu sastra, ilmu sejarah, dan Pariwisata, "selain itu, hampir semua fakultas Sastra di Indonesia telah merubah nomenklatur menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB)," tutur Jainul, Minggu (6/3/2022) di Ternate.
Lanjut Jainul, dari pemikiran itu kemudian, kurang lebih empat tahun silam pimpinan fakultas Sastra Unkhair, bersepakat mengusulkan ke kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk merubah nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya,
"Hanya saja setelah, perubahan nomenklatur Fakultas itu, program studi mestinya merubah juga gelarnya, dimana merujuk pada Keputusan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan tinggi di Indonesia nomor 257/M/KPT/2017 Tentang Nama Program Studi pada perguruan tinggi dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi RI nomor 59 tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan tata cara penulisan gelar di perguruan tinggi.
"Maka gelar yang sesuai untuk Ilmu Sejarah adalah S.Hum, (Sarjana Humaniora) Sarjana yang berhubungan dengan kemanusiaan, yang orientasi menjadi individu yang berbudaya dan humanis, menjadi individu yang memanusiakan manusia," terangnya.
Kata dia, gelar Ilmu Sejarah yang lama S.S/Sarjana Sastra masih dipakai sampai hari ini, "olehnya itu, kami telah membicarakan ini di tingkat program studi, juga pada rapat Senat Fakultas beberapa hari lalu, telah kami usulkan, dan telah disetujui dalam rapat senat tersebut, tinggal pimpinan fakultas menyurat kepada senat universitas, dan nantinya tim perubahan statuta universitas akan memasukkan saran dan putusan senat fakultas dan universitas tersebut, sehingga pada wisuda Juli 2022, kami sudah bisa menggunakan gelar Prodi Ilmu Sejarah yang baru yaitu S.Hum," tutupnya.
(fight)