Home / Pemilu 2019

Pleno Tingkat Kabupaten Sekadau Dijaga Ketat Aparat

01 Mei 2019

KALBAR, OT - Pelaksanaan pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Kabupaten pada pemilu 2019 dikawal ketat aparat. Pengamanan dilakukan langsung oleh TNI–Polri, Satpol PP. Bahkan, Polres Sekadau menerjunkan sebanyak 62 personel.

Kabag Ops Polres Sekadau, Kompol Habib Turhiba mengatakan, Polres Sekadau mengerahkan sebanyak 62 personel yang tergabung dalam operasi mantap brata (OMB) Kapuas 2019. Pengamanan tersebut dilakukan untuk memastikan agar pelaksanaan pleno berjalan dengan lancar.

“Untuk pola pengamanan yang dilakukan dengan pola III ring, yaitu ploting personel di tiga titik lokasi pleno,” ujar Habib, disela-sela pleno yang digelar di Penanjung Island, Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Rabu (1/5).

Ia menjelaskan, rincian tiga lapis pengamanan tersebut diantaranya, ring I di pintu masuk, ring II di lokasi parkir dan ring III di jalan masuk menuju Penanjung Island. Polres Sekadau juga mengempat water canon untuk mengantisipasi bila terjadi mobilisasi massa.

Habis mengatakan, pengamanan diperketat di depan pintu masuk ruang pleno. Setiap orang yang masuk ke ruang pleno dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaaan dengan menggunakan metal detektor. Sedangkan untuk pengamanan tertutup di dalam lokasi melibatkan personel berpakaian preman dari Sat Intelkam, Sat Res Narkoba dan Sat Reskrim Polres Sekadau.

“Untuk akses pintu masuk ke dalam ruang pleno juga dibatasi dengan police line,” kata dia

Penyelenggara Pemilu Meninggal hingga SakitKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sekadau, Drianus Saban mengatakan, pelaksanaan pungut hitung pemilu 2019 berjalan dengan baik. Meski, diakuinya masih ada kekurangan dan hal itu merupakan bagian dari proses pelaksanaan pesta demokrasi.

“Pada pelaksanaan pungut hitung, sudah memakan korban yaitu anggota KPPS di Desa Setawar meninggal dunia. Kemudian, satu orang anggota PPK Belitang Hulu saat melaksanakan rekap mengalami keguguran, kemudian di Meruat ada yang sakit hingga stroke,” ungkap Saban.

Saban mengungkapkan, hal ini disebabkan lantaran waktu bekerja diluar batas. Mengingat, pemilu 2019 yang digelar secara serentak tersebut dinilai begitu rumit. Untuk pleno tingkat kabupaten dilaksanakan selama dua hari, yaitu 30 April hingga 1 Mei.

“Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada dukungan yang diberikan Pemkab Sekadau. Kemudian pengamanan yang dilakukan oleh Polres Sekadau dan TNI,” pungkasnya. (red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT