TERNATE, OT - Adu mulut antara warga binaan Lapas Klas IIA Ternate dengan petugas Panwascam mewarnai tahapan pemungutan suara di Lapas Klas IIA Ternate.

Adu mulut antara warga binaan dengan petugas pengawasan ini, dipicu oleh kurangnya surat suara Capres Cawapres untuk Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb) di TPS Lapas.

Sudirto Malan, Pengawas Kecamatan (Panwascam) kepada indotimur.com mengaku, DPT untuk Lapas hanya berjumlah 17 orang, sedangkan 163 merupakan DPTb," jadi yang hanya melakukan pencoblosan berjumlah 17 orang," kata Sudirto.

Hal ini dibenarkan Ketua KPPS Lapas, ,Mansur Rumadau. Dia mengatakan,  "17 DPT sudah melakukan pencoblosan dan ada warga binaan DPTB yang juga sudah melakukan pencoblosan berjumlah 8 orang dan sisanya itu belum melakukan dikarenakan kehabisan surat suara" kata Mansur.

Menurutnya, DPT di Lapas Klas IIA berjumlah 17 jiwa pilih yang sudah melakukan pemilihan sedangkan sisanya yang tercatat dalam DPTb belum memilih dikarenakan kekurangan surat suara Capres dan Cawapres 2019.

" Surat suara habis,  Presiden habis, DPR-RI sisa 1, DPD sisa 1, DPRD Provinsi sisa 2 dan Kabupaten Kota tinggal 8, jadi kita belum bisa melanjutkan proses pencoblosan," ungkap Mansur.

Dia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak KPU, namun pihaknya masih menunggu sisa surat suara di TPS terdekat, "sudah konfirmasi ke KPU dan jawaban dari KPU akan ke TPS-TPS, jika ada sisanya surat suara akan dibawakan ke Lapas," jelas Mansur.sembari menyebut, pemungutan suara akan dilanjutkan jika surat suaranya ada.

Sementara itu, salah satu warga binaan Lapas Klas IIA Ternate yang tercatat dalam DPTb mengaku, telah menunggu sejak pagi, namun belum bisa menyalurkan hak politiknya, sebab surat suara untuk Pilpres habis.

"Kami menunggu dari pagi  tapi sampai sekarang surat suara belum  ada, pasalnya dari Panwascam bilang, surat suara habis dan harus menunggu sisa surat suara dari TPS terdekat," akunya. (tika)