Home / Opini

Manfaatkan Sampah di Kota Ternate

Oleh : Sri Ayu M.U Buamona, SKM,. M.Kes
10 Februari 2021
Sri Ayu M.U Buamona, SKM,. M.Kes

Permasalahan sampah semakin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi terutama di perkotaan yang padat dengan aktivitas usaha seperti Kota Ternate, gaya hidup dan kesibukan yang ekstra membuat sebagian besar masyarakat di kota memilih membeli makanan siap saji untuk dikonsumsi dan menghasilkan sampah berupa wadah tempat makanan, sendok, garpu sekali pakai, dan pembungkusnya. Kebiasaan ini bisa saja berdampak pada kesehatan dan juga memperparah problem sampah terutama sampah plastik, ditambah lagi sisa produksi dari pelaku usaha, industri dan sampah rumah tangga. 

Pengetahuan dan peran serta masyarakat terkait pengelolaan sampah di kota ini sangat penting. Untuk menekan permasalahan sampah di Ternate, penulis menyarankan dua hal sebagai alternatif pengurangan sampah di Kota Ternate sebagai berikut:

1. Literasi Lingkungan

Permasalahan mendasar dalam menangani sampah di kota Ternate yaitu tingkat pendidikan, persepsi, budaya, dan pendapatan masih sangat rendah. Olehnya itu Pemerintah cukup menjembatani lembaga yang berkompeten untuk melakukan penyuluhan atau pendidikan lingkungan terhadap masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pelaku industri. 

Sampah bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat, dikarenakan banyak kebutuhan penggunaan barang oleh masyarakat yang kemudian menjadi barang bekas (sampah) yang tidak terarah. Pendidikan masyarakat di kota Ternate merupakan pendidikan menengah atas (SMA), itu artinya pengetahuan masyarakat tentang sampah pun demikian baik, tetapi persepsi terhadap dampak negatif sampah masih rendah. Persepsi terhadap sampah merupakan suatu pemikiran dan pengetahuan masyarakat mengenai defenisi dan manfaat dari sampah. Pemahaman masyarakat tentang sampah sangatlah penting, karena dengan pemahaman yang baik tentang sampah maka sampah bisa di kelola sehingga ada manfaat dan nilai jualnya, tetapi sebaliknya jika sampah disalah artikan maka sampah tidak akan ada manfaat dan nilainya bagi masyarakat sehingga di buang begitu saja dan pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kesehatan maupun lingkungan sekitarnya.

2. (Garbage bank)

Pemerintah seharusnya tidak hanya menyediakan fasilitas seperti tempat atau mobil pengangkut sampah, tetapi juga bekerjasama dengan pelaku usaha untuk menghadirkan alternatif lain seperti halnya Bank Sampah (Garbage bank) yang telah terbukti menekan peningkatan sampah di kota-kota besar dan juga meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Baca kompas.com edisi 08/02/2021 (Plastik Kembali di Pulau Lombok, Olah Sampah Jadi Produk Seharga Jutaan Rupiah).

 (penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT