TERNATE, OT - Hasil Kongres Askot PSSI Ternate yang dilaksanakan tanggal 13 Januari 2022 di Boulivard Hotel kemarin, cacat presudural.
Pasalnya, dalam kongres tersebut tidak diikutsertakan tim-tim yang telah terdaftar sebagai hak pilih pada Kongres.
"Sangat disayangkan, jika hak-hak demokratis dalam kongres tersebut tidak diakomodir oleh Panitia pelaksana," ujar Ketua Harian PS IM Ternate, Rusdi.
Rusdi mengaku, dari awal panitia sudah tertutup, mulai dari tahapan pendaftaran hingga verifikasi berkas tidak disampaikan secara terbuka, sehingga 12 klub menyatakan untuk tidak mengikuti gelaran Kongres tersebut.
12 klub dan peninjau serta di Komit yang menjadi peserta Kongres Askot PSSI Kota Ternate diantaranya:
1. I.M (Vooter)
2. UNKHAIR (Vooter)
3. WAIGITANG (Vooter)
4. MUTIARA MUDA (Vooter)
5. KALUMATA PRIMAVERA (Vooter)
6. TORNADO (Vooter)
7. ALFATAR (Vooter)
8. PUTRA SALAHUDDIN (Vooter)
9. PUTRA ZHAN (Vooter)
10. TUNAS MUDA (Vooter)
11. BINTANG UTARA (Vooter)
12. SANGAJI MALAMO (Vooter)
13. KOMITE FUTSAL
14. PS. TERBIT (peninjau)
15. PS. TOPANS (peninjau)
"Dengan dasar inilah, kami akan mengajukan banding karena sangat memalukan dan sekaligus telah mencederai statuta PSSI. Kami akan memakai jalur yang sesuai statuta, karena kami berpegang teguh pada aturan bukan pada kepentingan," ujar Rusdi.
Menurut Rusdi, aklamasi hasil kongres yang memilih Muhdin Yaha sebagai ketua Askot, juga tidak memenuhi syarat, karena tidak memenuhi kuorum.
"Harusnya hak pilih ada 28 peserta/club, tapi diturunkan menjadi 23 peserta, ini ada apa? Kok! tiba-tiba memangkas hak pilih klub," ujarnya.
Selain itu, sesuai informasi 12 klub yang mendukung Muhdin Taha pun masih belum jelas, sebab absensi kehadiran pun mereka tidak mau perlihatkan saat Kongres.
"Muhdin Taha, cs sengaja memangkas ini karena mereka tahu kami sudah mengantongi suara sudah melibihi 50 1. Mereka tidak objektif dan takut bertarung jika melaksanakan pemilihan," ujar Rusdi.
Lanjut dia, sikap tegas klub akan ajukan keberatan sampai kebenaran itu terlihat. Jangan karena haus atas kuasa sehingga menghalalkan segala cara.
"Kami sepakat untuk menolak Muhdin Taha Alias Alan untuk menjadi Ketua Askot Ternate," tegasnya.
Rusdi menambahkan, jika praktek-praktek yang tidak fair ini dipertontonkan di hadapan publik. Bahkan sangat disayangkan juga Asprov PSSI Maluku Utara sebagai penenangah tidak mengambil tindakan yang tegas, padahal masa jabatan Muhdin Taha yakni Plt Ketua Askot sudah habis masa jabatannya sejak 8 Desember 2021, tapi kenapa tidak menunjuk Plt untuk melaksanakan Kongres. Namun membiarkan dan seakan-akan membuat organisasi sepak bola tersebut hanya milik mereka saja.
"Adam Marsaoly dan Bahrun Abdullah, seakan-akan menutup mata terkait ini, karena surat gugatan kami telah kami layangkan beberapa waktu lalu, sehingga sudah tahu ada kejanggalan dan ketidak terbukaan dari awal, kenapa tidak ada sikap tegas," katanya.(red)