TIDORE, OT- Kota Tidore adalah salah satu dari beberapa daerah kesultanan di provinsi Maluku Utara yang kaya akan kebudayaannya, sebagai sebuah negeri asal rempah-rempah yang dicari oleh berbagai bangsa-bangsa di dunia termasuk bangsa Eropa maka negeri ini memiliki tinggalan masa lalu serta warisan nilai budaya yang berlimpah.
Hal ini tentunya menjadi modal penting bagi generasi milenial termasuk Gen Z serta masyarakat luas, sebagai pengguna internet atau media sosial untuk menjadikan potensi warisan budaya tersebut sebagai konten-konten kreatif yang dapat dipublikasikan sebagai informasi menarik di berbagai platform digital.
Di era transformasi digital yang berkembang pesat saat ini, masyarakat dengan mudah dan murah dapat berbagi informasi melalui berbagai akun media sosial yang tersedia, namun kemudahan atas ketersediaan berbagai fasilitas tersebut tentu membutuhkan kemampuan sang pengguna dalam mendesain serta mengemas isu dan konten yang akan dibagikan, sehingga kreatifitas adalah kunci bagi para pengguna internet atau media sosial untuk meanfaatkan kelimpahan khasanah budaya lokal yang berlimpah pula, baik budaya materil maupun non materil, budaya benda maupun tak benda.
Berbagai peluang untuk membuat konten-konten kreatif berbasis budaya tentu membutuhkan imajinasi kreatif dan ide inovatif dalam mengisi ruang-ruang yang tersediaa diberbagai platform digital untuk menghasilkan hasil yang memuaskan tentunya.
Dengan kata lain, akan diperhadapkan kepada berbagai tantangan global di era transformasi digital saat ini dan disisi yang lain pula, diperhadapkan pada berbagai peluang emas yang menjadikan kita sebagai pemenang dalam memanfaatkan berbagai peluang di era digital saat ini pula tentunya.
Kekayaan bangsa kita dari unsur kebudayaan lokal yang berlimpah tentunya akan menjadi hal penting untuk dikembangkan dan dilestarikan. Dan salah satu cara untuk melestarikan berbagai khasanah budaya tersebut adalah melalui pendokumentasian secara visual yang dibagikan melalui berbagai platform digital yang tersedia.
Selain bermanfaat sebagai dokumen hidup dari khasanah budaya bangsa, juga sebagai peluang-peluang ekonomi dalam berbagai lingkup usaha seperti kepariwisataan dan kebudayaan.
Langkah promosi potensi wisata dan budaya yang terus dilakukaan di era serba digital akan membuka lapangan pekerjaan semakin lebih luas yang tersebar di berbagai jenis usaha, tak hanya berupa destinasi wisata budaya atau sejarah yang dapat ditampilkan, namu juga kuliner, seni, hingga gastronomi.
Taufiq Abdullah, S.Pi.,M.Si
Kesemuanya itu merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia dan termasuk pula provinsi Maluku Utara. Baik yang ada dalam rutinitas kehidupan masyarakat dalam kesehariannya maupun dalam berbagai gelaran event seni budaya, sebagaimana gelaran Pekan Budaya Kota Rempah yang terelenggara sejak tanggal 6 hingga 10 Agustus mendatang di Kota Tidore Kepulauan, sebuah event yang mengusung tema: "Merawat Tanah Leluhur".
Project Officer Literasi Digital Maluku Utara, Taufiq Abdullah, S.Pi.,M.Si mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi akan menggelar talkshow makin cakap digital yang menjadi bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital di Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan, provinsi Maluku Utara pada Sabtu 10 Agustus 2024 dengan tajuk: "Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal".
Talkshow ini, kata Taufiq, akan menghadirkan para narasumber seperti Sasmita Abdurrahman, S.Kom, M.Si (bersertifikat TOT Literasi Digital 2024), Dr. (Cand). Ir. Muhamad Jamil, ST,MT,IPM, Asean Eng (bersertifikat TT Literasi Digital 2024), Abdul Djalil Djayali, ST.MKom (bersertifitat TOT Literasi Digital 2024), dipandu oleh Maaesara (moderator), serta M. Alief Zidane/Pricilia Charie (konten kreator) dan Rahman Muhammad/Tete Ko (konten kreator) selaku master of ceremony (MC).
"Diharapkan dengan kegiatan kampanye makin cakap digital yang dilaksanakan nanti, akan mendorog masyarakat dapat memanfaatkan berbagaai platform digital yang tersedia termasuk media sosial untuk menampilkan berbagai konten-konten kreatif berbasis budaya lokal sebagaimana berbagai unsur kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Tidore Kepulauan provinsi Maluku Utara," harapnya.(red)