TERNATE, OT- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Maluku Utara, tidak main-main dengan dugaan ijazah palsu bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Usman Sidik.
Hal itu terbukti diputuskan dalam rapat di Masjid Darul Arqam kelurahan Kampung Makassar, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Kamis (14/09/2023)
Rapat yang dihadiri Andi Tamrin, Makbul A.Din, Musa Marengke, ketua majelis pendidikan Ramli Kamaludin, ketua majelis hukum dan HAM Amin Bendar, dan Aziz Hakim selaku anggota serta ketua tim Investigasi kasus dugaan ijazah palsu, Burhan Ismail.
“Intinya tim investigasi yang dibentuk sebelumnya akan diperkuat anggota Majelis Pendidikan untuk terus mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan. Selanjutnya tim akan melaporkan kepada unsur pimpinan 13,“tegas wakil ketua PWM Malut, Aji Deni
Menurutnya, kasus dugaan ijazah palsu tetap ditindaklanjuti oleh PWM dengan memperhatikan azaz praduga tak bersalah. "Tim investigasi akan bekerja maksimal mengumpulkan semua bukti maupun keterangan sejumlah pihak, termasuk dua sosok yang terlibat dalam percakapan mengenai ihwal dugaan ijazah palsu," jelasnya.
PWM, lanjutnya, secara resmi menugaskan tim investigasi yang diketuai anggota majelis Hukum dan HAM, Burhan Ismail untuk bekerja maksimal. Apalagi, tim yang diperkuat anggota Majelis Pendidikan itu diyakini memiliki kemampuan dan semangat yang sama untuk mengungkap kasus tersebut hingga menjadi terang.
Sementara ketua im investigasi kasus dugaan ijazah palsu, Burhan Ismail, membenarkan rapat gabungan yang berlangsung di Masjid Darul Arqam tersebut.
Burhan, mengimbau semua pihak untuk mengakhiri polemik seputar kasus dugaan ijazah palsu karena telah ditangani secara serius oleh pihak PWM.
“Tunggu saja hasil akhirnya karena kita akan menyampaikan hasil kerja tim secara terbuka jika sudah dinyatakan rampung,”pungkasnya.(red)