Home / Nusantara

Harga BBM di Halmahera Barat Tembus Rp 20 Ribu Per Liter

05 Oktober 2021
Dampak Kelangkaan Antrian Panjang di SPBU Jailolo (foto : Zul)

HALBAR, OT - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, pertamax dan pertalite di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) tembus Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per liter.

Informasih yang dihimpun indotimur.com di lapangan, kenaikan harga BBM itu akibat dari kelangkaan stok yang terjadi sejak akhir pekan kemarin dan puncuknya pada Selasa (5/10/2021) hari ini.

Sebagian besar BBM dijual oleh pengecer di depot yang berada di Kecamatan Jailolo seharga Rp 15 ribu dan Rp 17 ribu per liter, padahal harga normal pertamax dan pertalite hanya berada di Rp 10 ribu dan Rp 12 ribu per liter. Sementara di Kecamatan Sahu, harag BBM mencapai Rp 20 ribu pe liter.

Kekosongan BBM ini juga terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jailolo, padahal puluhan mobil dan sepeda motor telah antri panjang, namun tidak bisa dilayani karena BBM habis.

"Kami sudah menunggu sejak pagi tadi sampai siang ini, BBM belum juga ada," ujar seorang pengendara Burhan Ahmad saat ditemui indotimur.com.

Salah satu pengendara sepeda motor, Nia juga mengaku, di Kecamatan Sahu ada depot yang menjual BBM seharga Rp 20 ribu per liter.

Sementara Pengawas Lapangan SPBU Jailolo, Riswan mengatakan, kelangkaan BBM ini terjadi karena keterlambatan kapal.

"kami konfirmasi ke Pertamina bahwa kelangkaan BBM ini  terjadi sejak pertengahan September hingga sekarang ini, bahkan bukan hanya di SPBU Jailolo hampir rata-rata semua SPBU di Maluku Utara," kata Riswan

Menurutnya, biasanya pasokan BBM normal yang disuplai ke Halbar 30 KL, angka itu mulai menurun menjadi 10 KL yang disuplai, yakni 5 KL Pertalite dan 5 KL Pertamax, sehingga pengecer pun kami tidak berikan. Biasanya mereka datang dan meminta kami berikan biar hanya 5 liter tapi kami tolak itu," katanya.

Terpisah Asisten I Setda Halbar, Martinus Djwa mengatakan, Halmahera Barat setiap hari hanya 10 ton pasokan minyak, hal ini untuk antisipasi agar minyak tidak kosong.

"Kelangkaan ini bukan hanya terjadi di Halbar, tapi setiap Kabupaten dalam wilayah Provinsi Malut sehingga bukan kesalahan SPBU karena hasil koordinasi Pemda dengan pihak Pertamina, bahwa ada keterlambata kapal," katanya.(deko)


Reporter: Hasarudin Harun
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT