TERNATE, OT - Sejumlah kelompok dan organisasi di Maluku Utara, telah menyerukan Pilkada damai sebagai upaya bersama mengawal dan membawa Pemilu tahun depan yang lebih berkualitas dan berlangsung damai.
Hal itu juga dilakukan Farum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Maluku Utara.
Kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com, Ketua FKUB Maluku Utara, Adnan Mahmud menjelaskan, mencermati dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, bahwa tahapan Pemilu 2024 telah berjalan sesuai tahapan.
Oleh karena itu, pihaknya sebagai wadah pemeliharan kerukunan umat beragama menyatakan lima sikap yang diambil dari beberapa tokoh FKUB Maluku Utara dari berbagai agama.
Pertama, Pemilu adalah pesta demokrasi, karena itu harus dirayakan dengan riang gembira, tanpa ada tekanan dan intimidasi.
Kedua, KPU dan Bawaslu selaku penyelenghara, harus melaksanakan dan mengawasi Pemilu secara jujur, adil dan transparan. "Dua penyelenggara ini harus berjalan seirama, tanpa keberpihakan kepada Parpol atau kelompok tertentu, "tegasnya.
Ketiga, Parpol sebagai peserta Pemilu harus menghindari praktik Politik Uang dan mengembangkan isu SARA yang dapat merusak tatanan kehidupan, kedamaian dan kerukunan umat beragama di Maluku Utara.
Keempat, Aparat penegak hukum terutama TNI-Polri harus bertindak tegas kepada siapapun, yang melakukan tindakan kekerasan atas nama agama.
Kelima, FKUB Maluku Utara mengajak kepada seluruh warga Maluku Utara untuk bersatu melawan berbagai bentuk kecurangan. "Ketidakadilan dan tentunya politik uang, yang akan mecederai demokrasi bangsa ini," tegasnya.
Pernyataan sikap ini ditandatangani Ketua FKUB Maluku Utara, Adnan Mahmud (Islam); Pengurus FKUB Maluku Utara, Willem Yacob Terloit (Kristen), Blasius Gandi (Katolik); Gunawan M Liem (Budha) dan Pengurus FKUB Maluku Utara, Boy Anggrek (Konghucu).
(fight)