Home / Berita / Nasional

Sejumlah Desa di Halmahera Selatan Diterjang Banjir Rob

05 Desember 2021
Salah satu jalan sepatak dan pagar yang rusak di Desa Kokotu

HALSEL,OT- Gelombang tinggi dan cuaca buruk menyebabkan banjir rob hingga merendam sejumlah desa di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut).

Informasi yang dihimpun wartawan, sedikitnya 12 desa diterjang banir rob, yakni di Kecamatan Kayoa, Desa Gunange, Desa Lelei, Desa Kida, Desa Buli, Desa Karamat dan Desa Dorolamo.

Sementara di kecamatan Bacan Barat, kurang lebih dua desa yang fasilitasnya hancur akibat gelombang tinggi, diantaranya Desa Kokotu dan Desa Nang.

Selain itu, di kecamatan Mandiloli kurang lebih dua desa, Desa Yoyok dan Desa  Tabalema, begitu juga dengan desa Liboba Hijrah kecamatan Joronga dan desa Laiwui kecamatan Obi.

Kepala Desa Kokotu, Susmi Idris melalui telepon mengatakan, desa yang dipimpinnya ada fasilitas umumnya rusak total akibat gelombang tinggi yang menghantam desa sejak satu minggu terakhir.

"Alhamdulillah tidak ada kerusakan rumah warga, begitu juga korban jiwa, hanya saja fasilitas umum hancur akibat ombak tinggi," jelasnya.

Susmi mengaku, fasilitas umum berupa jembatan laut kurang lebih 150 meter rusak, akibat ombak dan angin kencang.

Selain jembatan kata Susmii, pagar pantai 200 Meter dan jalan setapak pantai 150 meter juga rusak, begitu juga dengan talud 150 meter.

"Kerugian ditaksir ratusan juta akibat gelombang yang meghancurkan fasilitas tersebut," ujarnya.

Sementara Kaur Pemerintahan Desa Kida, Aswir Taib menambahkan, air pasang kurang lebih 50 cm tersebut mengenangi jalan raya hingga masuk ke rumah warga.

"Tidak ada keruskan fasilitas dan rumah warga, hanya saja warga panik karena air terus naik ke dalam pemukiman," ujarnya.

Selain itu, salah satu warga Joronga, Zamrud Zaid juga mengaku, desa Liboba Hijrah Kecamatan Joronga juga diterjang banjir rob dengan ketinggian 70 cm di pemukiman warga, sehingga warga harus mengungsi karena trauma dengan bencana sebelumnya yakni gemba bumi.

"Mereka trauma jadi mengungsi, karena air terus naik ke pemukiman akibat angin dan ombak," terangnya.

Kepala BPBD Halsel, Abukarim La Tara saat dikonfirmasi mengaku, hingga saat ini dirinya belum memiliki data yang pasti terkait tinggi gelombang yang merusak rumah warga dan masuk ke pemukiman, karena sekarang dirinya belum mendapat laporan dari bawahannya.

"Saya belum dapat info dari bawahan saya, saat ini saya masih di Jakarta, besok balik ke Ternate dan langsung ke Bacan lalu mengambil data semua desa untuk ditindak lanjuti," singkatnya.(iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Ikbal Bafagih

BERITA TERKAIT