HALBAR, OT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Barat (Halbar) menyoal cara penghitungan alokasi anggaran proyek pinjaman yang bersumber dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp, 208 miliar.
Anggota DPRD Halbar mengkalim telah mengantongi sejumlah data-data tentang pekerjaan proyek yang bersumber dari dana PEN yang diajukan Pemkab Halbar.
Kepada indotimur.com Mahdin Husen menegaskan, berdasarkan data yang dikantongi anggota DPRD, dinilai mustahil sebab harga pekerjaan jalan di Halbar, dihargai Rp, 3,7 miliar per kilometer.
"Yang dianggarkan 1 Km pekerjaan proyek dari anggaran PEN sekitar Rp 3,7 miliar sekian, kemudian Jailolo Selatan tidak kebagian dalam pembangunan melalui dana Pinjaman ini juga manjadi sorotan dan masalah," tegas anggota Komisi I DPRD Halbar Mahdin Husen, Selasa (26/4/2022).
Selain itu, hingga memasuki triwulan dua tahun 2022, proses pekerjaan proyek dari dana pinjaman tidak menunjukan progres, "kemudian Pemerintah Daerah juga terkesan diam melihat masalah ini," cetus Mahdin.
Dia juga mempertanyakan proses penawaran tender yang cenderung merugikan daerah, karena nilai tawar hampir tidak turun, "kami juga baru mengatahui adanya nilai tawar kontrak paket pekerjaan yang cenderung merugikan daerah karena nilai tawar paket hanya turun 0,00 sekian persen," kesalnya.
Padahal, lanjut Mahdin, sebagian besar proyek yang dikerjakan merupakan proyek lanjutan yang mestinya tidak terlalu besar anggarannya, "pekerjaan sebagian hanya melanjutkan dari masa pemerintahan sebelumnya termasuk pembangunan jalan di wilayah Kecamatan Loloda," tukasnya.
(deko)