HALSEL, OT - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), terus membangun Sinergitas bersama media masa dalam melakukan Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu.

Kegiatan, dengan tema "Bawaslu Bersama Wartawan" (Berkawan) ini dilakukan sebagai upaya pengawasan pesta denokrasi melalui pemberitaan. dengan tujuan untuk memperkuat kembali peran jurnalis dan media massa, dalam pengawasan tahapan Pemilu 2024. 

“Tentu pengawasannya dalam perspektif pemberitaan,” kata Anggota Bawaslu Halsel, Hans W Kurama, Senin, (13/11/23) dia aula Kantor Bawaslu Halsel.

Sosialisasi, yang melibatkan sumber dari wartawan Biro Halsel ini, kata Hans, dimana Bawaslu, menjalin  kemitraan dengan jurnalis dan media sudah terbangun dengan baik hingga saat ini. Namun perlu diperkuat, sehingga kemitraan itu sampai ke tingkat bawah. Apalagi saat ini Bawaslu sedang melakukan pencegahan yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.

“Sebetulnya sudah terjalin, tapi ingin menguatkan kembali, bagaimana bisa adanya hubungan yang bisa menyuplai informasi. Misalnya saat terjadi dugaan pelanggaran di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Anggota Bawaslu lainnya, Hijra Kamuning, menyampaikan, diadakan kegiatan itu untuk membangun persepsi yang sama dalam penegakan keadilan pemilu. Sebagai contoh kata Rais ada istilah yang berbeda antara kacamata hukum dan yang digunakan media. 

“Sehingga kami ingin ada persepsi yang sama,” jelas Hijrah.

Hijra, menambahkan bahwa media merupakan menjadi agen untuk membangun partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan. Misalnya sosialisasi untuk partisipasi masyarakat di setiap tahapan pemilu. 

“Semoga bisa tercapai sebagai langkah awal menuju pemilu 2024 yang lebih berintegritas,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar, menambahkan, dalam melakukan langkah pencegahan media dan Bawaslu bekerja sesuai tupoksi masing-masing, dengan harapan bisa melahirkan ide dan gagasan bersama dalam mengawal agenda-agenda kedepan.

"Kita mengawasi tahapan ke tahapan, nah ini sesuai ketentua UU 7, khusunya kabupaten kota langkah utamanya itu pencegahan dan penindahkan," sebutnya.

Lanjut Rais, upaya pencegahan ini tidak lepas dari peran pers, lalu disanding dengan UU 7 pengawasan, maka langkah pertama pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu tanpa dibeckup oleh media makan akan pincang.

"Ini yang kita perlukan, karena dengan berkawan kita mampu menjangkau, langkah pencegahan," tutupnya.

 (iel)