DARUBA, OT- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), mencatat angka pengangguran di kabupaten tersebutt mengalami penurunan yang signifikan.
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Disnakertrans Pulau Morotai, Rahma M. Djen mengatakan, pada tahun 2017 tingkat pengangguran di Kabupaten Pulau Morotai lebih dari 5.000, tapi di awal tahun 2022 ini pihaknya merilis tingkat pengangguran terjadi penurunan hingga tersisa 1.400 sekian dari jumlah penduduk sekitar 74.545 jiwa.
“Tingkat pengangguran di Morotai pada tahun 2017 itu setahu saya kurang lebih 5.000 sekian, di tahun 2022 ini jumlah pengangguran di Morotai tinggal 1.400 sekian, dari jumlah penduduk berdasarkan data Dinas Capil kurang lebih 74.545 jiwa dengan usia kerja 15 tahun ke atas sampai 64 tahun,” jelas Rahma, Rabu (16/02/2022).
Rahma menjelaskan, penurunan anka pengangguran in i diikuti dengan jumlah pencari kerja dari tahun 2017 hingga 2022, dimana masyarakat Morotai di rentang waktu tersebut banyak mendapat pekerjaan.
Menurutnya, berdasarkan data warga Morotai yang mencari kerja di tahun 2017 sebanyak 310 orang dengan kategori laki-laki 277 orang dan perempuan 33 orang. Seentara tahun 2018 jumlah pencari kerja mengalami penurunan menjadi 304 orang.
Selanjutnya di tahun 2019 kembali meningkat, jumlah pencari kerja menjadi 385 orang dengan kategori laki-laki 295 orang dan perempuan 146 orang. Tahun 2020, meningkat 586 orang, dengan kategori laki-laki 395 orang dan perempuan 173 orang.
Di tahun 2021 kembali terjadi peningkatan, sehingga pencari kerja asal Morotai menjadi 804 orang, laki-laki 705 orang dan perempuan sebanyak 99 orang. Sedangkan di awal tahun 2022 menurut data Disnakertrans kembali mengirim 16 orang pencari kerja ke Provinsi Maluku Utara untuk mengikuti pelatihan ketenagakerjaan.
“Sejak tahun 2017-2020, pencari kerja asal Morotai hanya tersebar di seputaran Pulau Morotai, yakni di PT. Marine Morotai Culture (MMC), PT Jababeka, PT SKPT Harita Samudra dan ke perusahaan-perusahaan swasta lainnya di Morotai,” katanya.
Dia mengaku, di tahun 2021 masyarakat yang keluar dari Morotai hampir 300 orang lebih yang rata-rata berijazah SMA 80 persen dan berijazah Sarjana hanya sekitar 20 persen dari usia produktif tenaga kerja, yaitu 15 tahun ke atas.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Disnakertrans Morotai, Ansar Tibu menyampaikan, para pencari kerja asal Morotai yang telah mengantongi kartu pencari kerja jika telah diterima disuatu perusahaan, agar mengkonfirmasi kembali ke Disnakertrans Morotai.
“Kami imbau kepada seluruh pencari kerja yang telah memiliki kartu pencari kerja, ketika sudah mendapat pekerjaan diharapkan untuk konfirmasi kembali ke Disnaker, sehingga kita dapat mengetahui sudah berapa banyak yang langsung diterima kerja berapa yang belum bekerja,” ujar Ansar.(hiz)