DARUBA, OT - Ratusan masyarakat Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), kepung kantor bupati dengan melempari buah-buahan, sehingga Bupati Benny Laos melarikan diri melalui pintu belakang.
Aksi gabungan antara mahasiswa dan masyarakat, meminta Bupati harus keluar dan bertatap muka dengan pendemo. Namun, ratusan pendemo yang sudah mengelilingi kantor Bupati dengan membakar sejumla ban mobil bekas dan melempari buah serta sayur busuk, Beny Laos lebih memilih meninggalkan kantor.
Beberapa pendemo melihat orang nomor satu di Pemkiab Morotai itu keluar melalui pintu belakang kantor bupati. "Saya lihat Beny Laos keluar lewat pintu belakang," ujar salah satu pendemo, Suri.
Kata dia, dirinya langsung menghampiri Beny Laos dan menyampaikan, bupati harus temuimasyarakat. "Saya mendekati bupati dan sampaikan pak Bupati jangan pakai cara begini, Bupati harus temui kami agar ada solusinya," terangnya.
"Tapi Bupati bilang ke saya, tidak mau ketemu pendemo kecualai saya korupsi," kata Suri mengutip perkataan Bupati Beny Laos.
Setelah mengetahui Bupati Beny Laos telah meninggalkan kantor, ratusan pendemo langsung menuju kediaman bupati. "Bupati Morotai penakut dan bernyali kecil. Kalau berani kelaur dan kita bertatap muka," ujar Fadel, salah satu pendemo.
Kurang lebih tiga jam mengepung kediaman bupati, massa aksi kemudian menuju ke Polres Morotai untuk menyampaikan kekecewaan mereka terhadap Bupati. Para pendemo berjanji, aksi tersebut tidak akan berhenti. Bahkan ada aksi susulan yang lebih besar.(hiz)