DARUBA, OT - Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Malut bersama masyarakat Desa Tiley Kusu Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) nyaris bentrok dengan Satpol-PP Pulau Morotai, Selasa (31/07/2018) pagi tadi.
Kejadian itu berawal dari aksi Samurai dan masyarakat di kantor Bupati Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk mendesak pemerintah kabupaten agar menegur CV Mitra Gapi KSO yang mengerjakan proyek irigasi di luar RAP.
Tiba-tiba Kepala Bidang Tantib Satpol-PP Pulau Morotai, Darmin Djaguna datang ke kantor Bupati lalu membentak dan mengusir pendemo tanpa ada koordinasi yang baik, sehingga pendemo tidak menerima sikap Darmin akhirnya terjadi adu mulut hingga gesekan fisik.
Beruntung, aparat Kepolisian dari Polres Morotai yang mengawal aksi tersebut langsung melerai kedua kubu.
Mantan Kepala Desa (Kades) Tiley Kusu Bahdir Tomagola mengatakan, irigasi yang dibangun di Desa Tiley Kusu mengunakan APBN senilai Rp23 Miliar namun barmasalah.
"Kami tolak irigasi karena demi kebaikan kami, CV Mitra Gapi KSO membangun irigasi bukan pakai material pasir murni tapi pasir sungai yang bercampur lumpur," terangnya.
Ia mengatakan, beberapa kali menegur pihak pekerjaan CV Mitra Gapi KSO tapi pihak perusahaan menyampaikan material pasir yang digunak cuku bagus karena sudah teruji di laboratorium.
Bahdir menuturkan, pada tahun 1982 di Desa tersebut dibangun Irigasi dan masih ada sampai sekarang kerena pakai pasir muara. Pada tahun 1999 di kembali dibangun irigasi di sungai sebelah tapi hanya bertahan dua tahun lalu ambruk karena menggunakan material pasir sungai.
"Kami tidak mau kejadian kerusakan irigasi di tahun 1999 terjadi lagi di 2018 makanya kami tolak pembangunan menggunakan pasir sungai," tegas Bahdir.(hiz)