Home / Indomalut / Morotai

HUT ke-13, DPRD Nilai Pemkab Morotai Gagal

22 Maret 2022
Suasan sidang paripurna HUT Kabupaten Pulau Morotai ke-13

DARUBA, OT- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dibawa kepemimpinan Bupati Benny Laos dan Wakil Bupati Asrun Padoman, dinilai gagal.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Pulau Morotai Rusminto Pawane dalam pidatonya pada sidang paripurna istimewa Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pulau Morotai ke-13, Senin (21/03/2022).

“Pada momentum peringatan HUT ke-13 Kabupaten Pulau Morotai tahun 2022 ini, kami mencermati bahwa kurang-lebih 5 tahun berpemerintahan dibawa kepemimpinan Bupati Benny Laos dan Wakil Bupati Asrun Padoma, aspek kebahagiaan dan kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Pulau Morotai pada umumnya dan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada khususnya mengalami kemunduran yang sangat signifikan,” ujar Ketua DPRD Morotai.

Rusminto menilai, bupati dan wakil bupati Morotai gagal dalam hal mengedepankan semangat para tokoh pejuang pemekaran, yakni mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan dan kedamaian hidup bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.

“Kita tidak hanya melihat perkembangan Morotai secara kasat mata atau dari luar saja, tapi harus cermat melihat juga dari kondisi rill atau kenyataan yang dialami bersama di Kabupaten Pulau Morotai, bahwa tanggung jawab pemerintah daerah untuk memajukan Morotai bukan semata-mata dari aspek pembangunan fisik, tapi haruslah mencakup kemajuan pada aspek tingkat kesejahteraan hidup masyarakat,” kata Politisi NasDem ini.

Dia menegaskan, DPRD berkewajiban untuk menyuarakan dengan lantang bahwa semua kemajuan pembangunan fisik yang diprioritaskan dan dibangga-banggakan, padahal masyarakat saat ini mengalami degradasi batin, karena aspek kesejahteraan hidup yang tidak mampu ditegakan oleh Pemda Morotai.

Masyarakat Morotai kata Rusminto, tertekan dibalik pesatnya pembangunan diberbagai bidang, maka sebagai lembaga penyambung aspirasi rakyat secara tegas dan lugas, bahwa pemerintah daerah dinilai gagal dalam menciptakan 5.000 lapangan pekerjaan sebagaimana visi-misi bupati dan wakil bupati, sehingga ada begitu banyak masyarakat Morotai harus keluar mengadu nasibnya di Kabupaten/kota lainnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga dinilai gagal dalam melaksanakan program reformasi birokrasi di lingkup Pemda Morotai.

“Program ini dinilai hanya merupakan slogan belaka, karena menurut hemat kami reformasi birokrasi haruslah menyangkut berbagai bidang termasuk kesejahteraan ASN,” tandasnya.

Lanjutnya, pemerintah daerah dicermati tidak bijak dalam mengatur dan mengelola sistem keuangan daerah dengan memangkas hak-hak DPRD yang telah diatur sesuai peraturan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi-fungsi DPRD.

“Pada titik inilah menurut hemat kami pemerintah daerah gagal dalam mewujudkan tujuan utama dimekarkannya Pulau Morotai menjadi daerah otonom, yang harus mampu menjamin kebutuhan dan kesejahteraan seluruh masyarakat secara lahir dan batin,” tutup Rusminto.

Sementara Wakil Bupati Morotai Asrun Padoma saat membacakan sambutan Bupati Morotai meyampaikan, secara konseptual paradigma pemerintahan telah bergeser dari orientasi steering ke rowing, dari mengemudi ke mendayung.

Sebab, kebutuhan layanan kesehatan dan pendidikan sebagaimanan ammanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mau tidak mau pendidikan dan kesehatan harus dibangun dengan tulus sebagai upaya pembangunan sumber daya manusia.

“Kerja keras kita selama ini telah membuahkan infrastruktur penunjang yang memadai, baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Terkait penyediaan pelayanan pendidikan dasar pada bidang pendidikan yang menjadi kewenangan kabupaten, yaitu 12 unit SD unggulan yang sudah dibangun dan 9  SMP unggulan disediakan sarana dan prasarana pembelajaran multimedia berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), begitu juga asilitas olahraga dan prasarana minat/ bakat lainnya,” ungkap Wabup.

Untuk bidang kesehatan, Pemda Morotai sudah meresmikakan operasionalisasi 11 Puskesmas Prototype berstandar Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Ir. Soekarno yang punya fasilitas berstandar Rumah Sakit Tipe C.

Selain itu, dibidang pariwisata, Pemda telah mengembangkan destinasi-destinasi wisata alam baru di Tanjung Amerika dan destinasi buatan seperti fasilitas sport tourism dan kawasan wisata religi, serta upaya membuka peluang menjadikan Morotai sebagai Wellness Tourism atau wisata kesehatan.

“Pada ulang tahun Kabupaten ke-13 ini, saya mengharapkan peran aktif kita semua untuk melayani dan mendorong inovasi untuk memaksimalkan potensi Morotai sebagai salah satu dari sepuluh Bali Baru,” tutup Wabup.(hiz)


Reporter: Hizbullah Ode
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT