TERNATE, OT - Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang dibangun pemerintah menggunakan anggaran AOBN 2017, di Kelurahan Gamalama Ternate, saat ini, sudah ditempati sedikitnya 44 Kepala Keluarga dari 47 ruangan yang disiapkan.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Ternate, H Rizal Marsaoly, mengklaim, Rusunawa yang dibangun di areal terminal Gamalama sudah dihuni oleh 44 KK, meski ada 3 ruangan kosong, namun atas kebijakan Disperkim, ruang tersebut dikhususkan bagi orang sakit.
H Rizal menyatakan, untuk 3 ruangan yang dikosongkan, merupakan kebijakan Disperkim dengan pertimbangan, jangan sampai ada yang sakit atau meninggal, "tapi kalau dilihat berdasarkan juknis itu harus semuanya terisi, tapi saya yang mengambil kebijakan itu agar jangan sampai ada kendala yang berat bagi penghuni," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya bersama penghuni Rusunawa juga telah bersepakat untuk tidak membawa miras dan narkoba, berbuat prostitusi dan merusak fasilitas yang ada.
"Kesepakatan itu ketika disepakati diatas materai 6000 antara penghuni dan Disperkim selaku pengelola Rusunawa, jika ada yang melanggar maka penghuni bersangkutan langsung dikeluarkan," tegasnya.
Dia menjelaskan, biaya sewa yang ditetapkan berdasarkan aturan, tergantung penghuni yang mau menempati di lantai berapa. "Karena harganya berbeda-beda. Untuk lantai satu, perkamar Rp. 700 ribu, lantai dua perkamar Rp.600 ribu, dan lantai tiga perkamar Rp.500 ribu," jelas Rizal seraya menyebut retribusi yang diperoleh tidak terlalu besar, sebab harus membiayai security, petugas kebersihan dan kebutuhan lainnya.
"Ini adalah sebagai peraturan pemerintah pusat melalui Kemenpera untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, karena yang dilihat sisi pemanfatannya, bukan dari aspek pendapatannya," tutup Rizal. (ian)