TERNATE, OT - Untuk menata kawasan situs sejarah Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melalui.Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkim), menggelar rapat koordinasi di ruang rapat Disperkim.
Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan penataan kawasan aitus aejarah, Dodoku Ali, Ake Santosa, Ngara Lamo, Sigi Lamo dan juga Kadaton Kesultanan Ternate itu, melibatkan, pihak Keaultanan Ternate, Balai Pelaksana Infrastruktur Propinsi Maluku-Maluku Utara serta KotaKu OSP. 08 Maluku Utara.
Kepala Disperkim Kota Ternate, Nuryadin Rachman kepada sejumlah wartawan, termasuk indotimur.com, mengatakan, tahun ini, Pemkot akan melakukan penataan pada sejumlah kawasan situs aejarah.
"Untuk kepentingan penataan teraebut, kita lakukan rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah unsur terkait, "yang tergabung dalam rapat ini, yakni dari PU, Bappeda, Balai Perencanaan Permukiman, dan SKPD terkait lainya guna membahas persoalan penataan kawasan bersejarah di Kota Ternate," kata Nuryadin.
Selain itu kata dia, dalam rapat tersebut, pihak Kadaton Kesultanan Ternate juga dilibatkan guna memberikan saran, ide maupun kritikan, sehingga saat dilakukan penataan, semuanya sudah sesuai dengan keinginan bersama.
"Sehingga nantinya tidak terkesan pekerjaan ini bersifat terburu-buru namun perlahan dan pasti , inti dari kegiatan ini adalah pemerintah yang pertama menghilangkan penataan kumuh yang sederhana, ini bagian dari kebijakan pemerintah dan kedua yakni penataan kawasan sejarah dan budaya tanpa mengurangi instrumen dari komunitas maupun budaya dalam hal ini pihak Kesultanan," katanya.
Mantan Kadis Perindag Kota Ternate itu, menambahkan upaya penataan kawasan situs sejarah ini, akan dilakukan melalui tahapan-tahapan yang telah direncanakan.
"Dari tahapan sosialisasi, tahap perencanaan di bulan Februari ini, kemudian di bulan Maret nanti yaitu tahap redesain gambar dan identifikasi objek pedagang di kawasan tersebut, dimana pihak perdagangan telah menyangupi menyiapkan lokasi alternatif untuk para pedagang," sebutnya.
Setalah tahap redesain selesai, sambung Nuryadin, Disperkim dan Balai akan melakukan survey langsung ke lapangan, "untuk kemudian menyiapkan dokumen sebagai sarana perlengkapannya dan setelah itu diusulkan ke pihak Kementerian melalui Balai," pungkasnya. (ier)