TERNATE, OT - Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman didampingi Kepala Disperkimtan Kota Ternate, Muhammad Syafei, beserta sejumlah jajarannya, baru-baru ini meninjau lokasi pembangunan 79 unit Rumah Layak Huni (RLH) di Kelurahan Kasturian Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate.
Kunjungan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Ternate ke Kasturian untuk memastikan progres pekerjaan 79 unit RLH yang dibangun pemerintah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Program RLH, merupakan upaya pemerintah Kota Ternate bersama Kementerian PUPR untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dalam keterangannya menyampaikan, proyek pembangunan penataan kawasan Kasturian merupakan lanjutan dari proyek penataan kawasan Makassar Timur yang bersumber dari dana sharing APBD dengan APBN.
Menurutnya, proyek penataan kawasan Kasturian dengan membangun RLH masuk dalam program skala prioritas.
"Alhamdulillah progres pembangunan RLH di Kasturian sudah sesuai dengan skema yang direncanakan. Ada beberapa yang belum selesai tapi sesuai aturan masih dibolehkan
Dia meminta pemilik rumah untuk berkonsentrasi menyelesaikan pembangunan rumah yang belum selesai dikerjakan.
Sementara itu, Kepala Disperkimtan Kota Ternate, Muhammad Syafei, mengatakan kunjungan Wali Kota ke lokasi RLH di Kasturian untuk memastikan progres pekerjaan 79 unit rumah layak huni di Kasturian.
Dia mengaku sebagian rumah yang dibangun melalui program RLH memang belum selesai 100 persen, "tetapi tidak menjadi masalah, karena memang secara aturan masih dibolehkan terkait dengan itu," kata Syafei.
Menurutnya, meski seluruh anggarannya telah dicairkan pada akhir Desember lalu, namun secara fisik jika belum selesai, dapat dilanjutkan pekerjaan di tahun 2024.
"Sehingga, kita juga beri waktu hingga bulan Maret 2024, hanya saja di lapangan kita sampaikan kalau boleh bulan Februari 2024 sudah bisa selesai,” ungkap Syafei.
Dia juga berharap, para pemilik rumah untuk segera merampungkan pelerjaan yang belum selesai, "sehingga target kita di bulan depan, seluruh pekerjaan sudah tuntas dan rumah dapat segera ditempati.
Salah satu faktor keterlambatan progres pembangunan adalah skema kerja tukang, “karena yang kita liat, dari cara kerja, sistem borong sehingga satu tukang harus mengerjakan beberapa rumah sekaligus, jadi agak terlambat,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Syafei, para pemilik rumah telah menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda atau terhambat.
"Ada sisi positif, karena warga di sini bahu membahu bergotong royong menyelesaikan pekerjaan, kami berharap dalam waktu dekat program RLH ini dapat segera diresmikan oleh Wali Kota dan pihak Kementerian PUPR," kata Syafei seraya meminta warga yang nantinya menempati 79 RLH di Kasturian untuk menjaga kebersihan lingkungan, sebelum diresmikan.
(fight)