TIDORE, OT - Komunitas Wartawan Kota (KWATAK) Tidore mengecam tindakan pemukulan terhadap Wartawan Tribunternate Julfikram yang dilakukan oleh Oknum Anggota Satpol PP Kota Ternate saat melakukan peliputan aksi demontrasi mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Ternate. 

Ketua Kwatak Tidore Suratmin Idrus  mengatakan bahwa tindak kekerasan terhadap Wartawan saat melakukan peliputan di lapangan tidak dibenarkan.

Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk menghalangi kerja- kerja jurnalis, dimana kerja kerja jurnalis sudah jelas dilindungi undang undang.

"Tindakan oknum anggota Satpol PP Kota Ternate terhadap Wartawan Tribunternate itu harus diusut tuntas oleh Kepolisian," tegas Suratmin.

Dia menyayangkan, tindakan kekerasan yang dialami Wartawan Tribunternate tersebut, dimana kekerasan dialami saat tugas liputan dengan menggunakan atribut lengkap.

"Kami sangat sesalkan hal tersebun, ini merupakan bentuk intimidasi dan tentunya sangat mencederai kebebasan pers," ujarnya.

Kata Suratmin, secara kelembagaan KWARTAK mendukung agar oknum anggota Satpol PP yang melakukan kekerasan dan menghalangi tugas peliputan wartawan dapat diproses secara hukum, sehingga ini bisa memberi efek jerah agar kedepannya tugas peliputan Wartawan tidak mendapat intimidasi dan kekerasan dilapangan. 

Diketahui, Wartawan Tribunternate Julfikram saat bertugas meliput aksi demontrasi Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMU) di depan Kantor Wali Kota Ternate, kemudian mengalami pemukulan yang dilakukan oleh oknum Anggota Satpol PP Kota Ternate. 

Dari pemukulan itu, Wartawan Tribunternate Julfikram mengalami luka sobek di bagian pelipis mata kanan. dan kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak Polres Ternate untuk ditindaklanjuti secara hukum.

 (Rayyan)