HALTENG, OT- Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ornas) dan organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), mendukung aparat Kepolisian ungkap pelaku pembunuhan di hutan Kecamatan Patani Timur beberapa waktu lalu.
Dukungan itu dilakukan dalam diskusi yang digagas MPC PP Halteng di Kafe Mon, Sabtu (27/3/2021) malam.
Ketua MPC PP Halteng Juardi Salasa mengatakan, diskusi publik ini untuk menjaga dan menepis isu-isu yang tidak dewasa beredar di media sosial, dimana isu tersebut mengarah pada perpecahan perpecahan umat khususnya masyarakat Halteng.
"Dialog dengan tema ungkap fakta pembunuhan tragis di hutan Halmahera, karena memang kami melihat dalam rentetan kasus yang terjadi, belum dapat diungkapkan pelaku kejahatan tersebut," ucap Juardi saat memberikan sambutan pada kegiatan dialog yang dilakukan oleh MPC PP Halteng Sabtu (27/3/2021) malam tadi.
Juardi mengatakan, pada tahun 2006 ada temuan sebuah mayat di kecamatan Weda, Desa Were tepatnya diseputaran SMA Negeri 1 Weda. Selanjutnya pada tahun 2012, ada 7 orang Warga Desa Dotte dilaporkan hilang tanpa ada jejak, namun sampai sekarang tidak terungkap.
Selanjutnya tahun 2018, kembali terjadi kasus pembunuhan di Kali Ske Desa Dotte, Kecamatan Weda Timur, itu pun tidak dapat diungkapkan sampai detik ini. Dan sekarang tahun 2021 kembali terjadi pembunuhan di Patani yang menelan korban jiwa.
"Dari perjalanan sejarah kasus pembunuhan di atas, maka untuk meminimalisir agar tidak terjadi lagi dikemudian hari, maka penting untuk pihak kepolisian seriusi dàlam menangani kasus kasus pembunuhan, apalagi ini soal nyawa orang. Maka kami tetap mendukung pihak yang berwajib untuk melakukan tugas-tugasnya," kelas Juardi.
MPC PP Halteng berharap, dalam tahapan penyelidikan ini semoga pihak kepolisian bisa menemukan bukti otentik, sehingga bisa ungkap pelaku pembunuhan, dan berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa membentuk tim pembinaan agar melakukan pembinaan kepada suku dalam.(red)