Home / Hiburan / Komunitas

KAHMI Malut Desak Proses hukum Pelaku pengrusakan sekretariat dan Pembakaran Bendera HMI

28 Juli 2020
Hasby Yusuf

TERNATE, OT- Peristiwa pengrusakan sekretariat dan pembakaran bendera HMI di Cabang Sanana, KAHMI provinsi Maluku Utara mendesak HMI dan KAHMI Sanan agar memproses pelaku secara hukum dan memecat dari kader.

"Saya sebagai Sekretaris Umum Majelis Wilayah KAHMI Maluku Utara atas nama keluarga besar KAHMI telah berkoordinasi dengan Ketua HMI Cabang Sanana dan juga KAHMI daerah Sula terkait peristiwa tersebut," ujar Hasby Yusuf.

Kata Hasby, peristiwa pengrusakan dan pembakaran bendera HMI benar terjadi dan dilakukan oleh dua pengurus cabang Sanana. Penyebabnya hanya persoalan internal cabang dan spesifiknya hanya soal perbedaan pendapat. 

"Bagi kami perbedaan pendapat itu hal yang biasa dalam organisasi, karena itu semestinya disikapi secara dewasa dan tak perlu melakukan tindakan premanisme atau barbar," tegas Hasby.

Menurutnya, sebagai organisasi mahasiswa yang berasaskan Islam, anggota HMI harus mengedepankan semangat intelektual, etika dan moral yang tinggi dalam menyikapi segala dinamika baik internal maupun eksternal. Kader HMI harus mampu berdiri di atas landasan Konstitusi organisasi dan bersikap sebagai kader mahasiswa Islam yang bermoral dan beretika.

Untuk itu, menurut pandangan KAHMI, sikap anggota HMI yang membakar bendera organisasi adalah wujud tindakan merendahkan dan merusak nama organisasi. Suatu bentuk sikap yang selain menunjukkan kebodohan juga melanggar standar etika berorganisasi.

"Bendera dan logo HMI adalah simbol organisasi yang sejatinya dijaga dan dihormati. Karena logo dan bendera HMI ada sejarah dan tafsir konstitusi di dalamnya," jelasnya.

Dengam demikian, kata Hasby, KAHMI berpendapat dan meminta HMI Cabang Sanana dan KAHMI Sula agar mengusut kasus ini secara tuntas. Dan meminta pelakunya didipecat dari keanggotaan HMI serta diproses secara hukum.

"Pemecatan dan proses hukum harus menjadi solusi agar setiap Kader HMI dapat bertindak dan berpikir sebagaimana pesan konstitusi HMI," tegas Hasby.

Hasby menambahkan, sebagai organisasi Kader, HMI harus membenahi pengkaderan agar melahirkan kader intelektual, bermoral dan beretika. HMI harus jadi laboratorium kepemimpinan mahasiswa dan pemuda muslim yang militan, dan bukan sarang para preman dan berpikir primitif.

 (red)


Reporter: Tim

BERITA TERKAIT