TERNATE, OT - Untuk memastikan kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku Utara (Malut), Wakil Gubernur (Wagub), M Al Yasin Ali, Selasa (23/6/2020), menyvangi Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate setelah melakukan kunjungan kerja (kuker) yang sama di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), kemarin.
Kedatangan Wagub, disambut Wali Kota Ternate, H Burhan Abdurahman selaku ketua gustu covid-19 Kota Ternate, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Jusuf Sunya, bersama tim gustu Kota Ternate.
Dalam pertemuan yang digelar di lantai 3 kantor Wali Kota Ternate itu, H Burhan Abdurahman yang juga ketua gugus tugas (gustu) percepatan penanganan covid-19, Kota Ternate itu menyampaikan, dari 8 Kecamatan yang ada di Kota Ternate, 3 Kecamatan masih berstatus zona hijau atau belum ditemukan kasus positif.
Menurutnya, 3 Kecamatan yang berstatus zona hijau antara lain, Kecamatan Batang Dua, Kecamatan Hiri dan Kecamatan Moti, sedangkan 5 Kecamatan lainnya yang telah terpapar corona diantaranya, Kecamatan Pulau Ternate, Kecamatan Ternate Utara, Ternate Selatan, Ternate Tengah dan Ternate Barat.
Untuk menanggulangi penyebaran covid-19, Wali Kota dua periode itu menjelaskan, Pemkot telah membentuk gugus tugas Kelurahan yang bertugas menyampaikan sosialisasi sekaligus melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran covid-19, dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas termasuk petugas kesehatan di Puskesmas wilayah masing-masing Kecamatan.
Wali Kota juga melaporkan perkembangan upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19, dengan intens melakukan rapid test. Sejauh ini, lanjut Wali Kota, berdasarkan data gugus tugas Pemkot Ternate sebanyak 2.697 orang yang direpid dengan hasil reaktif 319 orang dan non reaktif 2.019, sedangkan yang menjalani swab test dan terkonfirmasi positif sebanyak 259 orang.
Dalam paparannya, Wali Kota juga menyebutkan, ada tiga hal utama dalam pemutusan mata rantai virus yang dilakukan oleh tim gugus Pemkot Ternate yakni bidang kesehatan, penanganan UMKM yang terdampak dan jaring pengaman sosial.
Fokus tiga hal utama itu, dilakukan secara bertahap sejak bulan Maret lalu hingga saat ini. "Dalam aspek kesehatan itu ada sebuah kesepakatan antara Pemkot Ternate dan Pemprov Malut mengawal pintu masuk seperti di Bandara Babullah Ternate, Pelabuhan Ferry Bationg dan Pelabuhan Semut Mangga Dua termasuk pengukuran suhu pada setiap orang yang masuk dan hal ini masih terus berlangsung sampai hari ini," kata Wali Kota.
Wali Kota juga memaparkan, kesepakatan antara Pemprov Malut dan Pemkot Ternate bahwa Kota hanya melaksanakan kegiatan deteksi awal sampai pada tingkat repid test. "Jika hasilnya reaktif maka harus di karantina pada dua hotel yaitu Dragon Palace dan Velia. Namun kedua hotel tersebut sudah penuh,"jelas Burhan.
Hal ini kemudian menjadi kendala bagi Pemkot dalam penyediaan lokasi karantina, sehingga dalam satu bulan terakhir ini, Pemkot telah mengambil kebijakan untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan petugas dari Puskesmas dan gugus tugas.
Di bidang ekonomi, sambung Wali Kota, pelaksanaan relaksasi sudah dilaporkan ke Gubernur Malut diantara restoran, caffe, hotel dan bioskop. "Pemkot sudah mulai diberikan kelonggaran kepada pengusaha sehingga dibuka secara bertahap selektif dan terbatas, misalnya awalnya 100 orang pengunjung maka 50 persen yang diberikan masuk ke restoran atau cafe," tutur, Burhan di hadapan Wagub.
Dikatakan, kelonggaran terhadap bidang usaha ini disebabkan banyak tenag kerja dimana pada bulan puasa kemarin diliburkan, olehnya itu dengan harapan relaksasi bisa bekerja kembali, namun untuk Bioskop masih dalam persiapan, sehingga diperkirakan masih beberapa minggu kedepan.
Terkait anggaran, Wali Kota juga menyampaikan, Pemkot sedang menyelesaikan rekofusing atau penyesuaian APBD Kota Ternate yang sudah mendekati proses finalisasi. "Dengan demikian anggaran yang sudah terpakai sebesar Rp 18 miliar dari rancana yang akan digunakan sebeaar Rp, 39 miliar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Utara, AI Yasin Ali berjanji akan meneruskan laporan yang diterima dari Pemkot Ternate kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara.
"Iya, nanti saya sampaikan kepada Tim Gugus Provinsi, karena dengan anggaran yang begitu beşar mereka seharusnya membantu 10 Kabupaten/Kota, terutama Kota Ternate, karena Ternate ini sebagai pintu maşuk, dan angka pasien terkonfırmasi positif terbanyak di Malut," tutup Wagub. (thy)