SULA, OT - Akibat persediaan obat di apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula kosong, seorang pasien peserta BPJS kelas I, selama tiga hari harus membeli obat di luar dengan total senilai Rp 4 juta.
"Sudah tiga hari ibu saya dirawat dan rumah sakit hanya menyediakan resep tapi tidak ada obat sehingga kami harus beli di luar yang merupakan bukan Apotek kerjasama dengan BPJS maka kami harus bayar. Dan itu bukan hanya kami tapi beberapa pasien juga alami hal yang sama," kata salah satu keluarga pasien di RSUD Sanana saat menghubungi indotimur.com melalui telepon selulernya yang meminta namanya jangan dipublish, Senin (23/08/2021).
Menurutnya, stok obat yang tersedia di rumah sakit tak sesuai dengan sakit yang diderita orangtuanya.
"Sehari saya harus beli obat di luar rumah sakit sebanyak Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu sesuai dengan resep dokter, karena obat yang ada di apotek rumah sakit hanya obat yang tidak sesuai deng penyakit ibu saya," katanya.
Sementara Kepala Perawat RSUD Sanana, Rahmawati ketika konfirmasi mengakui, RSUD Sanana sering devisit stok obat karena melalui proses tender dipihak ketiga.
"Jadi dari kemarin-kemarin ada pemberitaan rumah sakit devisit obat, nah bukan cuma pasien itu yang mengeluh tapi sudah banyak pasien yang keluhkan hal yang sama. Tapi bagaimana pun rumah sakit tidak tinggal diam,” katanya.
Menurut Rahmawati, lambatnya kesedihan obat karena melalui proses tender sebab tidak bisa meminta langsung ke dinas.
“Jadi begitu sudah," singkatnya.
(red)