TERNATE, OT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara menyatakan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menjadi penyakit yang paling dominan dari 10 (sepuluh) pola penyakit selama 4 tahun.
“Angka penyakit paling tertingi di Kota Ternate sejak tahun 2017 sampai 2020 adalah ISPA,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy kepada indotimur.com, Kamis (27/5/2021).
Menurut Nurbaity, berdasarkan data rekapan 10 pola penyakit dari tahun 2017 sampai 2020, ISPA paling tertingi.
Nurbaity megatakan, selama 4 tahun ISPA di Kota Ternate sebanyak 159.978 kasus. Dengan rincian, tahun 2017 terdapat 42.289 kasus, 2018 sebanyak 18.786, tahun 2019 berjumlah 95.542 dan tahun 2020 sebanyak 3.361.
Sementara diposisi kedua adalah Dyspepsia (gangguan pencernaan) 32.432 kasus, selanjutnya Common cold (pilek) 31.895 kasus dan Hypertensi (Tekanan darah tinggi ) 10.547 kasus serta enam penyakit lainnya yang jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Nurbaity menjelaskan, untuk pencegahan penyakit ISPA ini sedikit sulit, karena dalam kondisi kehidupan sehari-hari sering menghirup debu dengan kondisi cuaca kurang bagus.
"Ketika seseorang itu menghirup debu, maka mudah terkena batuk dan flu. Disitulah dia terkena penyakit ISPA," jelas Nurbaity.
Dia menuturkan, meskipun sistem pencegahan penyakit ISPA ini sedikit sulit, tapi pengobatanya masih bisa diantisipasi.
“Jadi kalau ada warga yang batuk dan fllu langsung datang di Puskesmas melakukan pemeriksaan dan mengambil obat,” katanya.
Selain itu, Dinkes Kota Ternate terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas disetiap Kecamatan yang ada di Kota Ternate.(ded)