HALSEL, OT - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halse), mengaku rugi ratusan juta rupiah akibat pemadaman listrik yang tak menentu dari PLN Cabang Bacan.
Kerugian itu disebabkan sejumlah peralatan medis milik rumah sakit rusak mendadak. Peralatan yang rusak itu diantaranya, alat sterilisai medis autoclave, alat lab, uninterruptible power supply, inkubator, beberapa unit komputer serta AC ruang VIP.
Kepala RSUD Labuha, Asia Hasjim mengatakan, kerusakan itu akibat jadwal pemadaman listrik yang selalu berubah, tidak sesuai jadwal yang diumumkan PLN.
"Ini karena tidak ada jadwal pemadaman, sehingga kami kesulitan mengantisipasi pemadaman," katanya saat dikonfirmasi, Kamis,(14/01/21).
Selain berakibat rusaknya peralatan medis, pemadaman itu juga mempengaruhi kinerja pelayanan. Di bagian radiologi, misalnya, untuk melakukan foto rontgen, petugas medis terpaksa harus menunggu berjam-jam hingga listrik menyala.
"RSUD alat-alatnya mahal-mahal, jadi kalau PLN mati dan menyala tiba-tiba atau tegangan naik alat suka masalah," terangnya.
Lanjut dia, pihaknya memang sudah mengantisipasinya dengan menyediakan, mesin genset, berupa 2 unit 60 kva, satu unit 40 kva serta 350 kva 1 unit, namun PLN merupakan gardu induk RSUD.
Sementara Kepala PLN Bacan, Ibrahim saat dikonfirmasi mengaku, sejauh ini pemadaman terjadi akibat dari cuaca ekstrim sejak bulan Desember hingga saat ini yang mengakibatkan tumbangnya pohon dan lainnya.
"Untuk mesin, kita tidak ada kendala, hanya sering padam dikarenakan kondisi alam itu sendiri. Kami juga sudah satu minggu lebih melakukan program pemangkasan jaringan, bahkan saat ini kami masih di lokasi," terangnya.
Pamangkasan jaringan itu kata dia, dilakukan agar kondisi jaringan PLN bisa terhindar dari kondisi alam. Tapi ada kendala, karena masyarakat tidak mau pohon kelapa serta pohon-pohon lainnya dipotong.
Namun kata Ibrahim, pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif agar masyarakat menyadari hal tersebut.(iel)