Home / Berita / kesehatan

Pungut Biaya Tranportasi ke Pasien, Program Tanggap Darurat Bupati Halteng Dipertanyakan

29 November 2021
ILUSTRASI

HALTENG, OT- Warga Desa Dotte, Kecamatan Weda Timur, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), keluhkan biaya transportasi bagi Pasien yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Weda menggunakan ambulance.

Informasi yang dihimpun di lapangan, setiap warga Weda Timur yang sakit dan akan dirujuk ke RSUD Weda, diminta untuk membayar biaya tranportasi ambuance Rp 500 ribu, dengan alasan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu sisa uang itu akan diberikan kepada Sopir ambulance yang juga sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Salah satu Warga Desa Dotte mengatakan, setiap warga yang sakit dan akan dirujuk pasti diminta bayar uang transportasi sebesar Rp 500 ribu, padahal ada program dari Pemerintah Daerah terkait dengan tanggap darurat. Bahkan Kadis Kesehatan sendiri pernah mengatakan, tidak dipungut biaya bagi warga yang sakit dan akan dirujuk.

"Kami merasa petugas Puskesmas Messa telah membohongi warga, untuk itu kami minta agar hal seperti ini jangan terjadi lagi, kasihan warga yang terkena musibah," ucap Warga yang meminta namanya tidak dipublish, Senin (29/11/2021).

Menurutnya, Puskesmas seharusnya tidak boleh membebankan kepada warga yang sedang sakit, apalagi ada program bupati terkait tanggap darurat, yang di dalamnya tidak dipungut biaya.

"Saya melihat program bupati ini tidak dijalankan oleh petugas di sana dengan baik, ini namanya pungutan liar," sesalnya.

Sementara Kadis Kesehatan Halteng, Lutfi Djafar saat dikonfirmasi mengatakan, petugas puskesmas tidak boleh membebankan kepada warga yang dirujuk untuk membayar uang transportasi.

“Ada biaya tanggap darurat sesuai dengan program bupati, jadi tidak boleh petugas menyuruh warga untuk membayar uang transportasi karena itu sudah ada anggarannya. Apalagi akan diberikan kepada sopir sebab sopir PTT juga digaji oleh Pemda.” tegasnya.

Tujuan dari program tanggap darurat ini, kata kadis, bahwa ketika ada masyarakat yang sakit dan kemudian akan dirujuk, tidak lagi dikenakan biaya, karena ditangani langsung oleh tim tanggap darurat.

"Saya akan panggil Kepala Puskesmas Messa untuk menanyakan hal ini," janji Kadis.

Sementara Kepala Puskesmas Messa saat dikonfirmasi tidak mengangkat Telepon dari wartawan.(red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT