HALBAR, OT - Jumlah penderita penyakit di lokasi pengungsian akibat erupsi Gunung Ibu, bertambah. Otoritas kesehatan setempay meminta ada penambahan tenaga dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo.
Data yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, pada Jumat (17/5/2024) kemarin tercatat penderita ISPA 12 orang, namun pada Sabtu (18/5/2024) bertambah menjadi 26 orang.
Selain penyakit ISPA yang diderita oleh warga pengungsian, terdapat juga 7 penderita Hipertensi, Gastritis 13 oramg, Miyalgia 5 orang, Dermatits 3 orang, Acnefulgari 2 orang dan Sepalgia 2 orang..
Kemudian medis juga mencatat ada, penyakit Altralgia 2 orang, Ulkuslaceratum 1 orang, Vertigo 1 orang, Apdomen 1 orang, Abses 1 orang, Hilerglikemi 1 orang.
Jumlah total pengungsi yang mengalami penderita penyakit hingga Minggu (19/5/2024) sebanyak 65 orang.
Menanggapi kodisi kesehatan pengungsi kepala Puskesmas ibu, Nurmiswar Hamid membenarkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap penyakit ISPA.
Menurutnya, salah satu penyebab tingginya penderita ISPA disebabkan minimnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan masker
"Sehingga masyarakat mudah terdampak debu vulkanik gunung Ibu," katanya
Olehnya itu untuk penangangan dan pencegahan, Nurmiswar mengingatkan, kesadaran akan penggunaan masker terus dijaga serta dilakukan terutama dalam lokasi pengungsian.
Dia juga menyebut jumlah pengungsi di lokasi pengungsian juga perlu mendapat perhatian, "perlu adanya pembatasan jumlah di lokasi pengungsian perlu adanya pembatasan dalam penampungan (smelter) pengungsian," sebutnya.
Sementara terkiat ketersediaan obat-obatan. Nurmiswar mengatakan, sejauh ini masih dapat terjangkau, namun minimnya tenaga medis dalam hal ini dokter masih menjadi kendala.
"Obat-obatan masih aman-aman saja, tetapi kita kekurangan tenaga medis dalam hal ini, dokter. Dan berharap semoga ada penambahan dokter dari pihak RSUD Jailolo,"ungkapnya mengakhiri.
(deko)