HALUT, OT - Sejak diberlakukannya Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan prinsip gotong royong, masyarakat telah mendapatkan jaminan kesehatan yang pasti. 

Jaminan kesehatan yang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia ini telah banyak memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia, salah satunya Jhon Kalalo (53) warga Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara.

Jhon merupakan peserta program JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 1 yang menceritakan pengalamannya saat dia dan keluarganya pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo (RSUD Tobelo).

“Saya sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sejak awal diberlakukan program JKN-KIS sekitar tahun 2014 lalu, saya dan keluarga belum pernah memanfaatkan JKN-KIS ini. Tetapi sekitar bulan Juni 2019, saya dan keluarga baru merasakan manfaat dari JKN-KIS yang begitu besar dan nyata," kata Jhon.

Dia menuturkan, saat itu dia harus dirawat inap di RSUD Tobelo dan pada saat yang hampir bersamaan orang tuanya juga divonis kanker dan harus segera dioperasi, "saya merasa mendapatkan musibah dan cobaan yang besar dari Tuhan,” kenang Jhon.

Jhon mengaku sangat bersyukur karena biaya berobat dia dan orang tuanya dijamin JKN-KIS. Dia tidak mampu membayangkan jika belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, pasti harus merogoh tabungan dengan jumlah yang cukup besar untuk biaya perawatan di rumah sakit, terutama biaya operasi orang tuanya. Saat ini biaya pelayanan kemoterapi yang harus dijalani orang tuanya juga dijamin oleh JKN-KIS.

“Saya pribadi mengaku iuran JKN-KIS ini lebih murah dibandingkan dengan iuran jaminan sosial di negara maju. Dengan prinsip gotong royong, ketika kita sebagai peserta tidak sakit, iuran yang kita bayarkan setiap bulan dapat membantu orang lain yang sakit, sebaliknya sewaktu-waktu jika kita sakit, maka iuran peserta lain yang akan membantu kita," ujar Jhon mengenang.

Oleh karenanya program ini merupakan program yang sangat mulia karena menumbuhkan toleransi dan gotong royong bagi sesama manusia. 

Jhon menambahkan, dengan manfaat program JKN-KIS yang pernah dirasakan, dia tidak segan untuk mengajak keluarga, kolega dan masyarakat yang belum terdaftar untuk segera mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Menurutnya sebagai manusia yang baik sudah seharusnya untuk saling membantu.

Jika kita menjadi peserta JKN-KIS yang disiplin membayar iuran sebelum tanggal 10 setiap bulan, maka kita telah memiliki jaminan kesehatan yang pasti sehingga tidak perlu khawatir terkendala biaya beorobat sewaktu mengalami sakit.

“Saya bangga menjadi peserta JKN-KIS, selain memberikan manfaat untuk diri saya dan keluarga, saya juga bisa menolong sesama. Saya berharap program JKN-KIS ini dapat terus berlanjut untuk tetap membantu masyarakat,” tutup Jhon. (ded)