TERNATE, OT - Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah berjalan sejak tahun 2014 telah memberikan banyak manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu peserta Program JKN-KIS yang telah merasakannya adalah Andrian Saputra (25), warga Kelurahan Sangaji Kecamatan Ternate Utara Kota Ternate. Andrian yang merupakan peserta segmen Pekerja Penerima Upah Non Penyelenggara Negara (PPU Non PN) ini membagikan pengalamannya saat istri dan ayahnya membutuhkan pelayanan kesehatan beberapa waktu yang lalu.
Andrian mengaku, dia dan istrinya sudah cukup lama terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2016 silam. Sejak terdaftar, Andrian beserta istrinya belum pernah sekalipun memanfaatkannya. Namun sekitar bulan awal tahun 2021 lalu, dia baru merasakan manfaat Program JKN-KIS yang begitu besar dan nyata bagi diri dan keluarganya.
“Saat istri saya harus melakukan persalinan, disaat yang sama Ayah saya juga dirawat di rumah sakit karena sakit tifus,” cerita Andrian.
Andrian mengaku sangat bersyukur dan lega karena biaya pelayanan kesehatan istri dan ayahnya saat itu dijamin penuh oleh Program JKN-KIS. Dia tidak mampu membayangkan jika istri dan ayahnya belum didaftarkan menjadi peserta Program JKN-KIS. Jika belum terdaftar, pastinya dia harus merogoh tabungannya dengan jumlah yang cukup banyak untuk biaya perawatan di rumah sakit.
“Saya pribadi mengakui Program JKN KIS ini sangat bermanfaat. Program ini sangat membantu ketika kita sakit terutama dari sisi biaya pelayanan kesehatannya. Alhamdulillah semua dijamin Program JKN-KIS saat itu,” syukur Andrian.
Andrian yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Ternate ini juga menyampaikan, pelayanan kesehatan di rumah sakit juga sangat baik. Tidak ada kendala apapun, baik saat mengurus administrasi maupun pada saat perawatannya. Selain itu tidak ada biaya tambahan yang diminta oleh pihak fasilitas kesehatan.
Menurut Andrian, kabar yang beredar luas terkait pelayanan menggunakan Program JKN-KIS itu sulit adalah informasi yang tidak benar. Asalkan kita mengikuti alur pelayanan, prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan maka tidak akan ada kendala yang berarti.
“Saat ini banyak beredar berita hoax tentang Program JKN-KIS yang dipersulit, ada biaya tambahan dan lain-lain. Saya dapat memastikan itu tidak benar karena yang saya rasakan waktu itu justru sebaliknya,” cetus Andrian.
Andrian juga menambahkan, dengan manfaat yang pernah dirasakannya, dia pun tidak segan mengajak keluarga, teman dan masyarakat yang belum terdaftar JKN-KIS untuk segera mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya menjadi peserta JKN-KIS. Dengan menjadi peserta JKN KIS, maka ada kepastian jaminan kesehatan sehingga tidak akan terkendala biaya beorobat sewaktu mengalami sakit.
“Saya rekomendasikan kartu JKN ini dimiliki oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Saya juga berharap Program JKN-KIS ini dapat terus berlanjut untuk tetap membantu masyarakat,” ucap Andrian.
(ded)