TIDORE, OT - Dalam rangka monitoring pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terhadap efektivitas pembiayaan dengan menggunakan sistem kapitasi, BPJS Kesehatan telah mengimplementasikan sistem pembayaran dengan memperhitungkan pencapaian indikator-indikator komitmen pelayanan yang telah dilakukan oleh fasilitas kesehatan.
Berdasarkan hasil evaluasi Kapitasi Berbasis Komitmen (KBK) atas indikator komitmen pelayanan kesehatan yang dilakukan antara lain indikator angka kontak, indikator rasio rujukan non spesialistik dan indikator rasio peserta prolanis terkendali ditemukan bahwa efektivitas tersebut masih belum optimal dalam mendongkrak peningkatan pelayanan.
"Ada beberapa indikator yang dinilai belum optimal dalam mendongkrak peningkatan pelayanan terutama bagi para peserta penderita penyakit kronis dan berdasarkan data yang ada masih tingginya angka rujukan terhadap penyakit yang notabene masih menjadi kompetensi FKTP," ujar Kepala BPJS Kesehatan Kantor Kota Tidore Kepulauan, Nurnisa Syamsu, Rabu (26/08).
Nurnisa mengatakan menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi tersebut, pihaknya pun mengharapkan komitmen dari para FKTP mitra BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan terkait dengan implementasi KBK. FKTP dipastikan harus dapat memahami konsep-konsep sistem KBK yang ada.
Dari hasil monitoring yang disampaikan didapatkan beberapa solusi dalam upaya mendongkrak pencapaian masing-masing indikator KBK. Pertama yaitu disiplin melakukan entry data peserta kunjungan secara real time diaplikasi P-care. Kedua adalah melakukan optimalisasi pelayanan DM Tipe 2 dan HPT kemudian tidak lupa melakukan entry diaplikasi P-care , dan FKTP harus mengevaluasi kembali terkait diagnosa –diagnosa yang harus tuntas di layanan dasar.
Nurnisa berharap dukungan dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan dengan diadakannya pembahasan evaluasi hasil perhitungan KBK ini guna meningkatkan dan menguatkan sistem KBK di wilayah Kota Tidore Kepulauan serta dapat meningkatkan hubungan dan kerjasama yang baik antara BPJS Kesehatan Cabang Ternate khususnya Kota Tidore Kepualauan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Provider yang berada di wilayah Kota Tidore Kepulauan.
“Indikator KBK ini dapat menjadi cerminan baik/buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas, namun dalam pelaksanaannya kami juga perlu selalu mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan terutama untuk ketersediaan tenaga medis yakni dokter umum maupun dokter gigi, maupun sarana prasaran lain untuk menunjang pencapaian indikator penilaian KBK ini,” terang Kepala Puskemas Tomalou, Norma Husen. (tm/ap). (ded)