HALSEL,OT- Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mencatat sedikitnya 50 kasus gizi buruk yang terjadi selama tahun 2019 silam. Angka tersebut cenderung menurun dalam kurun waktu dua tahun kebelakang yakni tahun 2017 hingga 2018.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Halsel kasus gizi buruk tahun 2019 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 100 lebih kasus ditahun 2017, dan 100 kasus pada tahun 2018.
"Jumlah kasus gizi 2019 sudah 50:50 tapi sudah tertangani. Artinya dia tidak lagi berada pada gizi buruk, sudah jatuh ke gizi sedang," kata Kepala Bidang (Kabid) Binkesmas, Aslima Kasuba saat ditemui di ruang kerjanya.
Lanjut Aslima, salah satu faktor menurunnya kasus Gizi buruk, dikarenakan saat ini pihaknya telah rutin melakukan pendataan disetiap desa, melalui puskesmas-puskesmas di kecamatan.
"Respon baik pimpinan juga menjadi modal awal dari kami (Dinkes) untuk menekan angka penurunan gizi buruk di Halsel,"cetusnya.
Dengan demikian, Ia berharap anak-anak di Halsel tumbuh dengan postur tubuh yang sempurna miliki tinggi yang ideal.
"Tentu ini perlu dorongan dari berbagai pihak yakni dengan cara memberikan makanan yang baik dari bayi hingga mereka beranjak remeja,"tuturnya.
Lanjutnya, Ketika banyak ditemukan stunting, pihaknya berupaya melakukan perbaikan terlebih dahulu kepada ibu hamil. Karena pada periode 1.000 hari kehidupan itu mulai dari melahirkan sampai usia dua tahun sangat mempengaruhi tumbuh kembang pada anak.
"Ketika kita ketemu stunting pada usia empat sampai lima tahun. Walaupun kita genjot dari luar naiknya (pemberian tablet) tidak akan banyak pengaruhnya," tutupnya.(iel)