TERNATE, OT - Fahry Lahiwu (47) adalah salah satu pekerja yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini telah mempercayakan perlindungan kesehatan diri dan keluarganya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Pria yang akrab disapa Fahry ini mengatakan bahwa dirinya sangat mengandalkan JKN-KIS saat membutuhkan pelayanan kesehatan. Baginya JKN-KIS merupakan penolong saat dibutuhkan, apalagi dapat menanggung semua jenis penyakit tanpa batas asalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Sekitar bulan Januari lalu anak saya yang pertama dirawat di Rumah Sakit Chasan Boesori (RSCB) Ternate selama hampir seminggu karena penyakit maag akut,” cerita Fahry.
Fahry mengaku selama anaknya dirawat semua biaya pelayanan kesehatannya dijamin oleh JKN-KIS, mulai dari biaya obat, konsultasi, sampai dengan biaya akomodasi rawat inapnya. Fahry juga tidak merasakan adanya diskriminasi pelayanan dengan pasien lain atau bahkan dipungut biaya tambahan oleh pihak rumah sakit.
“Alhamdulillah saya tidak keluar uang sedikitpun untuk perawatan anak saya waktu itu,” ucapnya dengan penuh syukur.
Fahry yang saat ini terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah Non Penyelenggara Negara (PPU Non PN) ini menyampaikan betapa pentingnya menjadi Peserta JKN-KIS.
“Kita tidak pernah tahu kapan akan sakit, tapi yang namanya manusia memiliki sifat fana pasti akan mengalami sakit, terkadang penyakit datang secara tiba-tiba tanpa tanda dan gejala yang terlihat atau dirasakan, karena itu perlu dipersiapkan jaminan perlindungan kesehatan sebagai antisipasi ketika sakit,” ucap Fahry.
Berbekal pemahaman serta pengalaman yang dimilikinya, Fahry sengaja menyempatkan waktu datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengurus pendaftaran anaknya yang ketiga. Dia tidak mau kecolongan jika nanti anaknya yang ketiga tiba-tiba sakit dan tidak memiliki jaminan kesehatan.
“Anak saya yang ketiga baru berusia 8 tahun, tapi untuk jaga-jaga saja kalau dia sakit makanya saya daftarkan menjadi Peserta JKN-KIS,” ungkap Fahry.
Saat menutup obrolan, Fahry menyampaikan harapannya agar Program JKN-KIS yang menjadi andalannya ketika sakit, dapat terus berlanjut untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi diri, keluarganya serta seluruh masyarakat Indonesia.
(ded)