SEKADAU KALBAR, OT - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, ST Emanuel mengatakan, begitu keluhan tersebut dikonfirmasikan kepada pihaknya, dirinya langsung menginstruksikan kepala bidang untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Diketahui sebelumnya warga mengeluhkan lambatnya dinas terkait merespon kejadian Demam berdarah dengue (DBD) di Sungai Ayak II, Kecamatan Belitang Hilir.
“Kami langsung instruksikan Puskesmas Sungai Ayak untuk cek ke lapangan. Setelah cek ke lapangan, yang pastinya kami melakukan fogging harus pakai prosedur tetap (Protap) dan junkis yang ada,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (6/11).
Emanuel mengungkapkan, setelahcrosscheck ke lapangan klu positif DBD. Kemudian, pihaknya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), seperti abatisasi, kerja sama linsek untuk 3M plus.
“Kebersihan lingkungan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya berkembangbiaknya lebih banyak nyamuk. Kalau fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan itu juga hanya radius 200 meter,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, umur nyamuk dewasa tidak pernah bertahan lama. Sedangkan, jentik nyamuk yang ada bakal hidup serempak dalam waktu yang singkat juga.
“Itu akan mengakibatkan terjadinya penularan yang lebih banyak. Untuk mencegah terjadinya sumber atau sarang nyamuk jagalah kebersihan lingkungan. Ubah perilaku hidup bersih dan sehat,” tuturnya.
“Terkait dengan keluhan masayrakat lambatnya fogging, kami pakai proses dan prosedur,” timpalnya.
Emanuel menjelaskan, yang mempengaruhi derajat kesehatan, yaitu 40 persen pengaruh lingkungan, 30 persen perilaku, 20 persen pelayanan kesehatan dan 10 persen ras atau keturuanan. Untuk itu, kata dia, sehat harus dari diri sendiri, keluarga, kelompok dan masyarakat. “Sehat bio, psiko, sosial dan kultural,” pungkasnya.(red)