TERNATE, OT - Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Umum (RSUD) Chasan Boesoerei Ternate melakukan aksi di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Ternate. Tenaga medis RSUD milik Pemprov itu, menuntut agar pihak BPJS Kesehatan segera membayar jasa tenaga medis yang tertunggak sejak bulan Maret 2018 sampai saat ini.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10:00 WIT di halaman kantor BPJS kesehatan berakhir setelah dilakukan mediasi antara tenaga medis dengan pihak BPJS kesehatan.
Kordinator lapangan (Korlap) Candra Makassar mengatakan, aksi dilakukan oleh sejumlah tenaga medis di RSUD Chasan Boesoiri itu, meminta pihak BPJS Kesehatan cabang Ternate segera melunasi tunggakan pembayaran jasa mereka yang belum dibayar sejak bulan Maret 2018 hingga saat ini.
Kata dia, tunggakan pembayaran BPJS kesehatan yang digunakan oleh PNS, TNI dan Polri maupun perserta mandiri jika hitung setiap bulan, mencapai Rp. 4 milliar lebih.
Candra mengatakan, dari hasil mediasi antara massa aksi dengan pihak BPJS kesehatan, disepakati, tunggakan jasa para tenaga medis ini segera dibayarkan karena saat pihak BPJS kesehatan masih menunggu suntikan dana dari Kementrian Keuangan RI yang rencananya hari ini segera dibayarkan.
BPJS juga menjamin setelah mendapat anggaran tersebut pihaknya akan langsung menyetor ke pihak RSUD Chasan Boesoiri Ternate. "Jujur saja masalah ini bukan saja terkait masalah pembayaran jasa tenaga medis tapi biaya obat-obatan dan biaya rumah sakit yang belum terbayarkan sehingga sangat berpengaruh terhadap stok obat-obatan yang di rumah sakit, begita juga gaji clening service dan honorer yang belum terbayarkan," ujarnya.
Candra menegaskan jika dalam waktu dekat, pihak BPJS kesehatan belum membayar jasa para tenaga medis, maka pihaknya akan melakukan aksi kembali dengan mendatangkan teman-teman tenaga medis dari rumah sakit lain karena masalah ini bukan dialami tenaga medis di RSUD Chasan Boesoirei tapi juga di alam RSUD Tidore, dan RSUD Jailolo serta rumah sakit lainnya.
"Untuk itu, saya berharap tuntutan kami segera dibayarkan dalam waktu dekat ini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ternate Ravien Virlandra, membenarkan, pihaknya masih menunggak pembayaran pelayanan jaminan kesehatan sejak Maret belum dibayarkan sebab secara nasional belum ada pergerakan tentang pembayaran tagihan, seiring dengan neraca yang tidak seimbang karena jumlah yang diterima tidak sebanding dengan jumlah pembayaran biaya pelayanan tenaga medis.
"Artinya kalau kondisi tidak seimbang sehingga ada biaya kleim yang belum kita bayarkan, sehingga di hari Senin minggu kemarin ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antar Dirut BPJS Kesehatan dengan DPR RI dan Kementeian Keuangan RI sehingga diputuskan bahwa akan ada suntikan dana bantuan sebesar Rp. 4,9 triliun dan rencananya Senin hari ini bantuan tersebut akan masuk ke BPJS lesehatan Ternate," ungkap Ravien.
"Kawan-kawan dari RSUD Chasan Boesoerei ini belum mendapat informasi kejelasannya mau kemana makannya hari ini teman-teman dari tenaga medis ini datang untuk menanyakan masalah tersebut jadi masalah ini adalah masalah nasional," ujarnya.(thy)